Chapter 02. Iblis atau manusia ?

5.6K 541 123
                                    

Angin berhembus begitu kencang, saat aku memperkenalkan diriku sendiri. Seorang pria dengan wajah yang sangat datar, dengan katana yang ia genggam, Ia menebas Kepala Bocah kecil serba putih itu.

Dan aku sedikit terkejut saat dia berubah menjadi abu karena lehernya di potong.

Apakah ini benar-benar bumi ? Banyak hal yang tidak masuk akal terjadi di sini.

Setelah memotong bocah serba putih itu hingga mati, ia bergerak dengan cepat menuju ke arahku. Kini katana yang ia pegang melayang hendak memotong leher ku juga.

Srahhh.

Mizu no Kokyu: San no kata: Ryūryū mai

S

etelah tebasan pertama tidak berhasil, Pria itu menggunakan teknik yang lumayan menarik. Ia menebas layaknya sedang menari, mengalir layaknya arus sungai. Setiap tebasannya tidak mengeluarkan banyak tenaga namun kekuatan yang di keluarkan nya sangat kuat.

"Giyu-san! Dia bukan orang jahat."

Anak muda dengan rambut merah gelap itu berteriak. Bener juga, kalau di lihat baik-baik, dia sedang memeluk seorang gadis di dekapannya.

Apakah dia berpikir bahwa aku adalah mahkluk aneh seperti bocah serba putih tadi.

"Tapi aku bisa melihat bahwa dia bukan manusia!" Pria itu berbicara dengan nada yang santai. Masih melayangkan serangannya kepadaku tanpa memperdulikan teriakan anak muda berambut merah itu.

"I-Itu memang benar, tapi aku bisa mencium aromanya bahwa dia bukan orang jahat."

Kau bilang mencium aroma ku ?! Dasar mesum!

Aku menghindari setiap serangannya tanpa mengatakan satu kata pun, meloncat menghindarinya dan hinggap di cabang pohon.

Ia menatap ku masih tanpa wajah emosi. Kami saling bertukar tatapan untuk sementara waktu. Hingga akhirnya aku bisa merasakan hawa keberadaan lain yang tengah melesat ke arah sini.

Dentang!

Wanita itu tiba-tiba menyerang anak muda yang sedang terbaring. Tidak, lebih tepatnya gadis yang di lindungi oleh anak mudah berambut merah itu.

"Ara~, Tomioka-san. Apa maksudnya ini ?"

Aku menatap mereka berdua bergantian. Si wanita memutar katananya, meskipun Ia tersenyum. Aku bisa merasakan kekesalan yang di keluarkannya.

"Kau bisa lari ? Jika tidak bisa juga kau harus lari." Perintah pria itu kepada anak muda berambut merah.

Di sini ..., Aku hanya berjongkok dan menikmati menonton drama yang sedang berlangsung. Apa ini ? Apakah cinta segitiga ?! Mana mungkin bodoh!

"Apakah aku boleh pergi ? Kenapa juga aku harus berdiam diri terus di sini ?" Ucap ku yang menarik perhatian si wanita yang tengah menengadah untuk mencari sumber suara.

Wanita itu sedikit terkejut pada awalnya, mungkin karena dia tidak bisa merasakan hawa keberadaan ku.

Tapi wajahnya kembali menjadi tenang.

"Nona, kau siapa ? Kenapa kau ada di atas sana ?" Ia tersenyum ramah kepadaku, namun berbeda dengan matanya yang menyipit waspada.

Dan juga ..., Jangan panggil aku nona! Aku ini ... Lupakan!

"Tidak ada, hanya saja udara di atas sini sangat sejuk. Pemandangannya juga tidak buruk." Balasku kepadanya dan melambai.

"Kalau begitu selamat tinggal, aku masih ada beberapa urusan."

Tensura X kimetsu no yaiba.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang