Perancis

69 7 0
                                    

Hidupku di hari ini kembali seperti biasa, menjadi sekretaris menyedihkan sebab setiap waktu ditekan oleh atasan sekaligus suamiku sendiri, Andrew Taggart.

Bayangkan saja, begitu aku sampai di ruangan kami manusia setan itu langsung memberiku tugas menyiapkan dikte dan notulen untuk rapat yang akan dilaksanakan minggu depan. Pekerjaan itu harus aku selesaikan hari ini juga. Aku sempat menolak itu dengan cara yang sangat halus tapi Andrew marah, ia bahkan mengacak-acak rambutku yang cantik ini.

Belum cukup dengan itu, ia menambah beban dan kedongkolan hatiku dengan perintahnya untuk membawakan semua sampel produk baru yang akan diluncurkan dan diiklankan dua hari lagi. Padahal jelas itu bukan bagian dari pekerjaanku.

Aku kembali protes dan sebagai balasannya ia melempar sepatunya tepat mengarah ke bibirku. Ah, sial! Bibirku menjadi bengkak dan tidak seksi seperti Kylie Jenner lagi. Menyebalkan.

"Aku sudah menyuruh tamu dari Swiss itu masuk ke ruangan Tuan Taggart, apa pesananku sudah datang?" Tanyaku pada Jack

"Dalam perjalanan" Balas Jack, ia menggeser tubuhnya memberi tempat untuk aku duduk di sampingnya. "Mengapa kau memakai masker? Apa kau sakit?"

Aku membuka masker dan bibir bengkak kebiruan ini berhasil membuat Jack terkejut, panik, lalu menjejaliku banyak pertanyaan.

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi, Anna? Apa kau disengat lebah?! Atau... Atau tertimpa batu? Atau terjepit pintu? Apa yang terjadi??"

Sungguh, Jack seperti ibu mertua yang sangat cerewet.

"Bosmu yang sok tampan itu melemparku dengan sepatu tepat di bibirku" Sahutku penuh kekesalan.

"Astaga! Apa yang kau lakukan sampai membuat Tuan Taggart melempar sepatunya padamu, Anna Claire??"

"Aku protes tak mau melakukan perintahnya, itu saja. Apa yang salah?"

Jack berdecak tak percaya pada pengakuanku "Aku tak menduga kau sangat berani pada atasanmu sendiri. Apa kau tidak takut ia akan memecatmu?"

Tentu saja aku berani, dia suamiku.

"Entahlah" Aku mengendikkan bahu "Mungkin ia melakukan ini untuk balas dendam"

"Balas dendam?"

"Ya, aku hadir menjadi sekretarisnya dan baginya itu sebuah kesialan. Makanya ia balas dendam dengan cara itu"

"Kurasa kau akan menjadi korban selanjutnya" Ucap Jack serius.

"Yeah, mungkin" Aku menyandarkan bahu pada bantalan sofa lalu memejamkan mata sejenak, sepersekian detik berikutnya mataku terbuka saat otakku sepenuhnya berhasil mencerna ucapan pria itu. "Apa maksudmu?"

"Supir pribadi tuan Taggart pernah membuatnya marah, ia diikat lalu digantung pada tembok setinggi sepuluh meter"

Ya Tuhan, suamiku ternyata seorang psikolog, ah maksudku psikopat.

"Maksudmu Edward?" Tanyaku memastikan, Jack menggelengkan kepala.

"Tidak, seorang supir yang pernah bekerja untuk tuan Andrew Taggart selama tuan Andrew Taggart tinggal di paris"

"Bagaimana kau tahu?"

"Aku merekam kejadian itu" Jack tersenyum kikuk.

Jessy, dengan wajah sumringah, menghampiri aku dan Jack. Ia tampak sangat baik hari ini berbanding terbalik denganku, mungkin ia baru mendapat tiket liburan ke bulan bersama pacar halusinasinya.

"Apa kalian tahu?" Ucap Jessy pada kami yang tampak bingung melihatnya, ia memaksa duduk di antara Jack dan aku, membuatku terasa terhimpit.

"Aku baru saja mendapat tawaran menjadi model pada agensi yang kuimpikan selama ini!"

Beautiful Marriage (ON GOING + REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang