Menjadi Hawkeye

59 4 0
                                    

Drew's POV

"Aku sudah mendapat informasi tentang Willem Rebergen dari anak buahku di Perancis. Kau bisa mendapatkan semuanya yang ingin kau tahu melalui rekaman ini"

Alex, sahabat baik sekaligus mitra kerjaku dalam berbagai bisnis, memberiku sebuah kamera kecil berwarna abu. Aku menerimanya dengan harapan sesuatu yang aku butuhkan terekam di dalamnya, sesuatu yang akan mengubah hidupku untuk selamanya.

"Terimakasih" Ungkapku kemudian. "Aku akan melihatnya nanti"

"Willem bukan bocah kecil yang bisa kau kalahkan hanya dengan fisik, jaringan Oscario begitu besar, kau mungkin tidak bisa hanya mengandalkan dirimu sendiri"

"Maka dari itu aku membutuhkanmu, Alex"

"Aku tahu kau melakukan ini bukan hanya untuk melindungi diri, tapi juga untuk wanita itu"

Selaras dengan tatapan Alex mataku menoleh kepada Anna yang berjalan menuju kemari sambil sibuk membenahi baju yang kupilihkan untuknya. Bukankah tadi ia berada di ruang ganti? Mengapa ia keluar dari toilet?

"Dia Anna Claire wanita yang kau ceritakan akan menjadi istrimu, kan?"

"Begitulah"

"Lindungi dia, Willem mungkin juga akan melukainya" kaya Alex

"Anna jauh lebih menakutkan dari ribuan singa, aku tidak yakin Willem sanggup melukai monster seperti dirinya"

Alex tertawa.

Lalu Anna sampai di depan Alex dan aku, dengan tetap sibuk merapikan baju yang kekecilan untuknya. Tak ada baju yang pas untuknya jadi aku terpaksa memilih ukuran sekecil itu, bila ia memakai baju ukuran besar ia tampak seperti gajah obesitas, bajunya akan terlihat seperti selimut bernyawa.

"Nona Anna Claire, kan?" Tanya Alex basa-basi.

"Eh, iya" jawab Anna.

"Aku Alex" Alex mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dan Anna menerimanya "Alex Pall"

"Senang bertemu dengan anda tuan Pall"

"Kau terlihat cantik dan anggun, pantas saja Andrew memilihmu jadi calon istrinya"

"Dan tuan terlihat tampan sekali"

Ini ketiga kalinya dalam hari ini ia memuji wajah seorang pria. Apa Anna pecinta pria? Ia terlihat murahan dengan ucapannya itu.

"Lebih tampan dari calon suami saya" Tepat setelah memberi penekanan pada tiga kata terakhir, Anna menoleh ke arahku dan memberiku raut wajah mengejek. Sangat menyebalkan.

"Hahah, ternyata calon istrimu cukup punya selera humor, Drew"

Aku benci kata calon istri, sungguh.

Perkenalan itu cepat berakhir ketika seseorang memanggil Alex dan ia pergi meninggalkan aku dan Anna.

"Sekarang apa lagi?" Tanya Anna. Tak menjawab, aku merunduk sedikit guna menjumput peralatan memanah lalu kuberikan padanya.

"Tuan ingin saya memanah?"

"Itu syarat bila kau ingin naik gaji"

Aku membuatnya melongo tak percaya. Aku tahu ia tidak akan percaya dengan yang kulakukan ini, tapi aku tak peduli. Aku sudah melakukan apa yang harus kulakukan.

"Saya kasihan pada tuan Willburg" ucapnya dengan tatapan intens tak mau lepas dari wajahku. "Memiliki putra yang galak dan bodoh seperti tuan"

Sabar, itu yang harus aku lakukan setiap mendengar ucapan Anna yang selalu membuat emosiku ingin meledak. Sabar Andrew, jangan kau rusak rencanamu hanya karena ejekan dari si badut bodoh Anna Claire.

Beautiful Marriage (ON GOING + REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang