O6. Kiss

1.5K 168 54
                                    

VOTE DAN SPAM KOMENTAR !

____

"De bess! Baru hari pertama uda piral aja lo" Yeva mendorong pelan bahu Whitney seraya berseru. Bibir gadis itu tak henti-hentinya berdecak kagum saat menatap Whitney. Mengenai ia yang menjadi murid baru pindahan dari New Zealand sudah tersebar luar, ditambah dengan kabar tentang ia dan juga cowok bernama Arvin. Sungguh, Whitney tak menyangka kejadian pagi tadi akan di abadikan lewat kamera ponsel yang cewek itu sendiri tak tau siapa dalang dibalik kehebohan ini. Whitney juga tak mengetahui ada nya akun semacam lambe turah yang berisikan khusus tentang murid-murid di SMA cakrawala.

"piral mata lo" hannie mencibir "yang bener itu vi-ra-l!" koreksi nya mendapat dengusan sinis dari yeva.

"ga tenang hidup lo kalo gue bilang 'piral' bukan 'viral'?" ketus yeva membuat Whitney memijat keningnya pusing. Nasib,nasib, punya teman tidak ada yang normal, sekalinya berdekatan dengan teman baru malah yang suaranya seperti kenalpot motor, ditambah lagi ratu gosip.

Saat ini ketiganya tengah duduk di taman belakang sekolah, menghadap langsung kearah lapangan yang tidak main-main luasnya. Usai acara perkenalan hingga memasuki jam istirahat kedua, mereka ( yeva dan hannie ) mengajak ia untuk berjalan mengelilingi gedung utama sekolah, hingga kemudian rasa penat menyerang membuat ketiganya berakhir duduk bersantai di taman.

"bacot deh, oh iya ney" hannie menghadap kearah whitney "lo deket sama kak Arvin?" Dia bertanya antusias, binar dimatanya seolah memberitahu kita bahwa gadis ini sangat ingin tahu.

Sayang sekali Whitney malah menggeleng heboh, raut wajahnya terlihat tak suka dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh hannie. Kedua gadis itu tampak santai menanggapi wajah tak enak di lihat yang di tunjukkan Whitney, memang sejak awal mereka berkenalan dengan gadis itu, whitney sudah lebih dahulu memperlihatkan karakter buruk nya alih-alih baik.

"lah terus foto lo sama kak arvin yang di lapangan itu? "

Whitney tiba-tiba terbahak keras, walau tak ada nada menyenangkan dari tawa gadis itu " Gue di kerjain sama dia" yeva dan hannie merapatkan tubuhnya ke Whitney, penasaran apa yang terjadi di antara teman baru mereka dan juga Ketua OSIS itu.

"seriusan? Emang di kerjain kaya gimana?"

Entah bagaimana, namun ketiga gadis itu sedari tadi menoleh ke sembarang arah. Sugesti mereka merasa seperti ada yang tengah mengawasi dan mendengar apa yang mereka katakan.

" nyebelin, Masa .." Whitney menceritakan kronologi pertemuan ia dan juga ketos dengan mata berkobar penuh dendam, tak ketinggalan juga mengumpat-umpati sang ketua OSIS menyebalkan itu, kedua teman nya terbahak keras, terlihat sangat rusuh.

Yeva menyeka air mata nya, terlalu menghayati tawa ia berujar "kocak kocak! Emang dua orang itu harus lo jauhi sih, kalo bisa pun jangan berurusan sama mereka " hannie mengangguk membenarkan perkataan teman nya itu, mengabaikan dahi Whitney yang berkerut bingung.

"dua orang? Maksudnya?" dia bertanya, Kedua teman barunya sontak menepuk jidatnya.

"wajar sih lo gak tau, kan situ anak baru"kata hannie pada Whitney " Va, coba lo kasi liat foto dia" pintanya sambil Menyikut lengan Yeva.

"gue ga bawa hp njirr" balas nya membuat hannie mendengus sebal padahal keduanya sama, sama-sama tidak membawa ponsel.

"Ah yaaa, intinya lo jangan berurusan sama kak arvin deh ney, gue sama ni bocah udah pernah ngerasain- dan itu bikin malu"

VORTENE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang