22. Believe in what is mine

847 138 195
                                    

VOTE DAN SPAM KOMENTAR

______

ANAK perempuan tercengar-cengir menatap tangan dingin seorang anak laki-laki yang berada di dalam genggaman nya, melingkarkan tangan nya kemudian menyandarkan kepalanya dibahu milik laki laki itu.

“kakak tau tidak jika sekarang kita terlihat seperti pasangan suami istri?” celetuk si anak perempuan membuat anak lelaki itu menunduk kearah nya.

“benarkah? Aku rasa tidak ”

Anak perempuan mengerucutkan bibirnya, Mamanya— pernah mengatakan jika seseorang yang berlawanan jenis tengah ber gendengan berati mereka memiliki hubungan sepesial seperti layaknya sepasang kekasih. Namun anak itu tidak perduli, dia ingin langsung menjadi suami istri.

“ memangnya kamu tidak ingin menikah dengan ku? Menjadi suami ku kelak? Aku rajin merawat diri loh”

“tidak, terimakasih”

_______

“Kamu ngapain berdiri si sana? Kemari! Dan pegang keranjang bunga ku dengan benar!” pinta Anak perempuan sedikit memaksa, dia menarik tangan Anak lelaki tampan namun seperti patung berjalan itu dengan kasar.

Kedua sepasang anak kecil itu tengah berada di rumah kaca, yang isi nya terdapat begitu banyak jenis bunga. Terlihat masih amat segar dikarena penjaga merawat tempat ini dengan baik.

tubuhmu itu lebih tinggi dariku tapi kenapa langkah kaki untuk menghampiri ku lamban sekali?!” cetus anak perempuan itu membuat helaan nafas keluar dari bibir  anak lelaki yang berdiri tak jauh dari dia.

“kamu ternyata cerewet sekali ya? ”

Anak perempuan itu mendengus “ kamu baru mengetahuinya sekarang?  kenapa tega sekali dengan calon istri mu?— sudahlah tidak usah banyak bicara, capat kemari dan bantu aku”

“iya”

“bagus, anggap saja ini simulasi sebelum menjadi sepasang suami istri”

“jangan bermimpi terlalu jauh ”

“apa? Mendekat dan berbicara lah dengan jelas, agar aku dapat dengan mudah untuk memukul kepalamu”

“apa? Mendekat dan berbicara lah dengan jelas, agar aku dapat dengan mudah untuk memukul kepalamu”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Whitney menahan tangan Actassi, dia sungguh takut sekarang. Dia berdiri di depan Mansion yang jauh lebih besar dari Mansion kakek nya. Gadis itu tidak henti-hentinya meneguk ludah kasar. Actassi awalnya mengajak ia untuk berjalan-jalan tapi tanda di duga pemuda itu malah membawanya ketempat kandang harimau— Mansion keluarga Actassi.

VORTENE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang