18. Preparation

757 118 5
                                    

VOTE DAN SPAM KOMENTAR

______

WHITNEY berada di taman mansion bersama dengan si cerewet Gaby. Dia datang bukan bersama Han, pemuda itu hanya mengantarkan nya saja lalu pamit untuk melanjutkan pekerjaan kantor yang sempat tertunda.

Kedua tangan Gaby kini sudah penuh dengan cat warna yang tengah mereka berdua jadikan sebagai mainan. Anak itu memberi jejak lima jari ke kertas karton bewarna putih yang sudah membentang lebar di atas rumput.

Cuaca hari ini terlihat cerah namun matahari tampak malu-malu menampakkan diri di balik awan-awan biru. Hal itu tentu berdampak baik bagi keduanya mengingat matahari di Indonesia sendiri di benci layaknya sebuah musuh untuk Whitney maupun Gaby.

“ Whitney~ kenapa terus menggunakan warna hitam? ”

Whitney menoleh “ lalu masalahnya apa sekarang? Bukankah kita memiliki warna masing-masing? Urusi aja milikmu, tidak perlu merecoki punya ku” jawab gadis sewot membuat si kecil Gaby mendelik kemudian menekuk bibirnya kebawah.

Whitney membuat bentuk bunga menggunakan jari telunjuknya, dia masih memakai warna hitam sebagai corak dari karyanya.

“kamu ini! Itu terlihat suram tau! setidaknya pakailah warna kuning sebagai hiasan!”

“aku tidak suka warna yang menyengat Indra pengelihatan, sebaiknya kamu gunakan warna yang aman untuk dipandang ” Whitney terdengar seperti menabur kata sindiran dalam ucapannya.

Gaby yang mengerti maksudnya pun hanya bisa mendengus, memang faktanya jika warna yang digunakan anak itu terlihat nyentrik. Apalagi yang dia gunakan adalah kuning cerah, lalu ditambah dengan warna hijau serta ungu.

“ Whitney”

Sang empu bergeming, “ hm?”

“kamu sedang menyukai seseorang ya?” tanya Gaby masih sibuk dengan jiplak-menjiplak warna nya.

“urusannya dengan anak kecil seperti mu itu apa?”

“sensi sekali sih, aku kan hanya bertanya”

Whitney membasahi bibir bawahnya, dia memberi gerakan melipat kedua bibir “jika iya kenapa? Lalu jika tidak masalahnya apa? ”

Bahu anak itu terangkat, “ mungkin karena hal itu terlihat bentuk hati di matamu”

“apa?”

“sering-sering lah untuk berkaca Whitney” jawab Gaby, dia menatap kedua telapak tangan nya yang terlihat kotor kemudian anak itu berjalan meninggalkan Whitney yang menatapnya cengo.

“sering-sering lah untuk berkaca Whitney” jawab Gaby, dia menatap kedua telapak tangan nya yang terlihat kotor kemudian anak itu berjalan meninggalkan Whitney yang menatapnya cengo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VORTENE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang