VOTE DAN SPAM KOMENTAR
______
ANEH, saat ini Whitney berada dalam pangkuan Actassi. Ini sangat lah canggung sampai-sampai ia tak berani memperlihatkan wajah nya yang memerah. Pemuda itu mengelus pinggangnya, tangan satunya lagi dia gunakan untuk memainkan rambut gadis itu.
Ini di apartemen, hanya ada mereka berdua.
“lapar?” posisi keduanya lucu, walaupun Whitney sudah berada di pangkuan pemuda itu dia masih saja mendongak menatap Actassi.
Whitney mengangguk, tangan nya sibuk meremas ujung kaos hitam milik Actassi. Pemuda itu terkekeh kecil, dia mengecup habis seluruh wajah bulat nan cantik gadis itu.
Whitney terpekik kaget saat secara tiba-tiba Actassi bangkit dari duduknya sembari menggendong ia ala koala. Berjalan menuju Mini pantry, dan gadis itu seperti melayang-layang dalam gendongan pemuda itu. Sebuah rasa yang amat sulit di jelaskan perlahan terbentuk, membuat Whitney pertama kalinya menunjukan senyum manis saat bersama pemuda itu.
Actassi mendudukkan Whitney, lalu berjalan kearah kulkas mencari bahan-bahan untuk memasak “ loh? disuruh masak nih? Maap-maap aja gue cuma pande masak telor ceplok” kata Whitney jujur, dia menggaruk hidung mungil nya dengan jari kelingking.
Actassi memiringkan kepala menatap ia, lalu mendengus geli seperti biasa, dan hal itu sukses membuat Whitney memerah.
Actassi berjalan kearahnya sembari membawa kantung berisikan sosis, serta kentang dan juga wortel “ jangan berisik” ujar pemuda itu membuat Whitney mengerucutkan bibirnya, menurut.
Gadis itu memperhatikan Actassi kagum, pemuda itu terlihat sangat ahli memasak, dia kira hanya ahli merecoki dirinya saja.
“ sosis nya keliatan enak, goreng banyak-banyak yaa kak! chuuuuu~ ” dia memajukan bibirnya imut di akhir kalimat, Actassi mengerutkan dahinya. Pemuda itu berjalan kearah nya, lalu memberikan kecupan ringan di bibir Whitney.
Entah sebuah kesalahpahaman atau mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Whitney melotot dan mencabik sebal melihat bagaimana santai nya Actassi melanjutkan kegiatan nya usai membuat ia hampir terkena serangan jantung.
15 minutes later
Gadis itu menatap makanan di depannya dengan berbinar-binar, Actassi mematikan ponsel nya lalu menyerahkan seluruh atensi pada gadis itu.
“ dihabisin, lo yang minta ”
Whitney yang ingin menyuapkan potongan sosis itu melirik sinis, namun sedetik kemudian kembali tercengar-cengir. Gadis itu mengambil beberapa potongan sosi, lalu melahapnya dengan penuh penghayatan.
Dia menatap Actassi, menelisik penampilan cowok itu yang selalu tak jauh dari Hoodie hitam, kaos hitam ditambah lagi ukuran nya yang besar. Tanpa sadar kunyahan Whitney perlahan kian pelan saat mata mereka bertabrakan.
Thing!
Pintu apartemen nya berbunyi, Actassi bangkit dari duduk nya untuk melihat siapa yang datang.
Whitney melanjutkan makanan nya dengan tenang, walau pikiran nya menerka-nerka siapa yang datang ke apartemen Actassi. Gadis itu meneguk minum nya, ekor matanya seperti marasa ada yang berdiri tak jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
VORTENE [✓]
Romance[COMPLETED] Actassi, mengikuti arti namanya segala hal tentang actassi bagai air laut yang selalu tak jauh dari pasang dan surut. Memiliki reputasi besar di sekolah, namun hal yang berkaitan dengannya begitu buruk untuk di dengar. Kemudian pembicara...