VOTE DAN SPAM KOMENTAR
______
WHITNEY mengusap wajah nya yang memerah, bingung antara merasa malu atau marah karena ulah Actassi. Malahan yang membuat ia bertambah jengkel adalah saat melihat wajah Pemuda itu yang santai seolah tidak melakukan hal yang besar.
"Akta.."
"..."
Gadis itu berdesis kesal, dia bangkit dari duduk nya kemudian menghampiri Actassi sambil berkacak pinggang. "Denger yaa! Mau gimana pun yang lo lakuin itu keterlaluan, kita gak ada hubungan apa-"
Whitney melotot kaget, dia menahan nafas sebentar. Ini gila! Setelah banyak hal yang berlalu baru hari ini Whitney kembali jatuh dalam pangkuan Actassi. Dia menatap pemuda itu yang kini telah diam sembari menyeringai kecil kearah nya. Entah mengapa gadis itu merasa tak suka,. Wajah Actassi seakan tengah mengejek dirinya.
"singkirin tangan lo" pinta Whitney yang tidak dapat respon apapun dari sang empu. Gadis itu merasa sesuatu yang panas menjalar dalam tubuhnya saat Tangan Actassi memegang kedua sisi pinggang nya. Pemuda itu tidak melakukan pergerakan aneh namun entah mengapa itu sangat menggangu.
"Aktaaaaa dengerin guee! Kalo lo kaya gini yang ada gue gak bisa marah-marah!"
"gak usah marah" Whitney diam memproses perkataan pemuda itu. Kenapa nada bicaranya terdengar lucu, namun lihat tampangnya benar-benar kelewat datar.
Omong-omong mereka, tidak- lebih tepatnya Whitney saat ini sedang jam kosong, hal itu dia gunakan untuk bertemu Actassi dan kebetulan sepuluh menit lagi bel pulang berbunyi. Jika di pikir-pikir mengapa Pemuda itu bebas melakukan apapun? Seperti sekarang, dia meminta Actassi untuk menemuinya di taman belakang dan pemuda itu datang seolah tidak ada hal yang bisa menghentikan nya. Lagi, bukankah Whitney benar-benar malang? Hampir sebagian dari Actassi tidak ia ketahui. Tau jika akhirnya begini, lebih baik dia menjauh dan tidak usah berhubungan dengan Actassi.
"Jangan berpikir aneh-aneh, Whitney" Lihat! bukan cuma hal apa yang dia lakukan, sekarang Actassi juga bisa membaca pikiran nya.
Whitney bangkit dari posisi nya, kalian salah besar jika mengira Actassi akan mencegah pergerakan gadis itu, malahan pemuda itu diam melipat tangan sembari menatap Whitney yang sibuk membenarkan tataan rok nya.
"Kenapa lo ngelakuin itu?" Whitney bertanya, namun sang empu tidak berniat untuk menjawab.
Tangan gadis itu menjulur, "Sini hp lo, gue yang hapus"
Actassi menggeleng pelan, matanya bergerak halus menyusuri setiap jengkal wajah Milik Whitney membuat yang di tatap terdiam sejenak.
"terlambat, Whitney"
"Ya terus gimana Aktaa?? Karena postingan lo itu temen gue gak ada yang mau ngomong sama gue lagi. Rasanya, punggung gue bolong liat tatapan mereka semua!"
"lo sengaja kan? Gak masuk akal kalo lo bilang enggak, semua nya udah jelas! Lo pasti punya maksud " Actassi tidak berbicara, diam saja saat Gadis itu bertanya banyak hal.
"lo suka sama gue?"
Whitney langsung menyesali pertanyaannya saat melihat respon dari wajah pemuda itu yang semakin memperkuat raut dingin dan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
VORTENE [✓]
Romance[COMPLETED] Actassi, mengikuti arti namanya segala hal tentang actassi bagai air laut yang selalu tak jauh dari pasang dan surut. Memiliki reputasi besar di sekolah, namun hal yang berkaitan dengannya begitu buruk untuk di dengar. Kemudian pembicara...