24. Bad Bitch or Sad Bitch

820 128 262
                                    

VOTE DAN SPAM KOMENTAR

______

"Lo jangan banyak drama deh, buruan naik dodol! Cape guaa!" seru Hannie yang merasa kelelahan dengan tingkah anarkis Yeva, dia melompat-lompat agar mencapai kusen pintu kelas.

" Yeva kan kelebihan tenaga, ada bangku biar cepet kelar kagak di gunain, sadar sama tinggi badan gak sih lo?" celetuk Whitney pedas, mendapat respon kelewat aneh dari Yeva. Gadis itu memegangi dadanya tak lupa mengeluarkan rintisan, seolah tengah kesakitan.

"Ngejeplak cuma bikin kit heart mending lo diem aja deh ney, kira-kira juga dong kapasitas mental gue! Huhuhu " Rengek Yeva dia menaiki kursi dengan kasar sehingga membuat kaki kursi nya miring kesamping, Whitney menahan sandaran kursi seraya menatapnya tajam.

"kalo lo geger otak, gue juga yang repot!?!" kesal Whitney spontan mendorong Bangku yang sedang di naikin Yeva.

Brak!

Grep!

Whitney dan Hannie menghela nafas lega, untung hanya bangku nya yang jatuh sedangkan Yeva sudah ditahan pinggang nya oleh seorang pemuda tapi- ACTASSI?!

Whitney melotot kaget, dia menatap sekitar horor. Anak-anak yang lain tidak menyadari keberadaan pemuda dikarenakan Actassi memakai Hoodie dan masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Actassi mendorong pinggang Yeva agar menyingkir dari hadapannya, walau memakai masker Mata pemuda itu terlihat tajam dan juga datar seperti biasa. Terlihat tidak senang dengan apa yang terjadi sekarang, pemuda itu mengeluarkan aura yang muram.

Badan yeva bergetar akibat ketakutan, berdekatan dengan pemuda itu rasanya seperti melakukan dosa besar. Gadis itu menunjuk Whitney dengan wajah yang sudah terlihat pucat "gu-gue gak s-sengaja, sumpah! Dia--cewek lo yang dorong kursinya, m-makanya gue oleng"

Hannie terkikik, kocak sekaligus kasihan melihat Respon Yeva yang terlihat berlebihan. Actassi melirik kerah gadis itu, seketika Yeva merunduk kaget "gak boong!" pekiknya seraya mengangkat jari telunjuk dan tengah nya sehingga berbentuk huruf 'V'

Tatapan pemuda itu beralih kearah Whitney, dia meraih jemari gadis itu untuk digenggam kemudian menarik pinggang Whitney agar mengikuti langkahnya.

Whitney menatap Actassi penuh tanda tanya saat pemuda itu membawanya memasuki ruang Unit kesehatan sekolah. Mengunci pintu lalu mengangkat tubuh gadis itu hingga duduk di atas brangkas. Rok Pendek Whitney sedikit naik sehingga memperlihatkan paha, Actassi menarik rok nya agar kembali menutup paha gadis itu. Masih dengan tangan yang berada di kedua paha gadis itu, Actassi menatap mata Cewek didepannya lekat saat tang Whitney bergerak membuka masker milik nya.

"kenapa?"

Whitney menyeka keringat yang ada di dahi pemuda itu, lalu kembali memfokuskan diri untuk menatap balik Actassi.

"Akta kenapa?"

Actassi menekuk bibirnya kebawah membuat Whitney dilanda terkejut yang amat sangat. Dia menangkup kedua pipi pemuda itu lalu menggerakkannya ke segala arah seperti tengah mencari sesuatu.

"Lo.. PMS ya?" cicit Whitney ragu.

Pemuda itu menampilkan raut wajahnya kembali seperti semula, dia menyingkirkan tangan Whitney yang berada di pipinya.

VORTENE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang