O3. Packing

1.1K 146 1
                                    

VOTE DAN SPAM KOMENTAR !

°°°

WHITNEY bergerak dalam tidur, rasa pegal menyerang di seluruh bagian sendi otot tubuhnya. Saat membuka mata, hal yang pertama kali ia lihat adalah dinding bernuansa putih bersih, Whitney menebak saat ini ia berada di rumah sakit. Gadis ini ingat apa yang terjadi padanya tempo lalu, dan rasanya gadis itu ingin menghilang sekarang juga.

"huftt mau pulang"

"iya, dua hari lagi kamu pulang" celetuk seseorang dari arah samping membuat gadis itu terjengkang kebelakang, kaget. Itu adalah suara mamanya yang saat ini tak ingin ia temui, namun kenapa?

"kenapa gak besok aja?"

"tentu" Winter, sang mama mengangguk-angguk pelan "tentu boleh, besok langsung pulang ke indo" lanjut nya dengan senyum manis yang menurut Whitney terlalu berlebihan.

Sang anak menatap mamanya terkejut " kita mau pindah?" tanya gadis itu menuntut penjelasan, sedikit mendekat kan kepalanya ke arah sang mama.

Tuk

Winter mendorong pelan kepala putrinya menggunakan telunjuk, lalu dengan tangan yang masih bebas di udara sang mama menggoyangkan telunjuk nya ke kiri dan ke kanan, tak lupa raut wajah tegas "no, bukan kita tapi cuma kamu aja"

"loh? Gak bisa gitu dong mom, aku salah ap- maksudnya aku ga nyari gara-gara, lagian kalo mau pindah juga nanggung, sekolah ku bagaimana? Kenapa juga harus mendadak? Aku gak mau!" Kekeh gadis itu seraya melipat tangan di depan dada.

Winter menatap anak nya sinis, pusing menghadapi gadis tengil dengan sifat angkuh nya itu "dokter ga salah meriksa kamu kan? Jangan pura pura lupa ney, apa yang kamu lakukan kemarin itu gak bisa di toleransi"

"tapi mom, aku gak sengaja-"

"jawab mommy jujur whitney, benar kemarin kamu habis dari club?" winter bertanya dengan nada rendah, menatap mata anak nya dengan raut mengintimidasi.

"okey, iya! emang bener aku habis dari club tapi gak sampe minum mom"

Wanita paruh baya itu mendengus "dengan membuat Daddy harus menanggung semua kerugian besar karna kesalahan kamu? Classic darl, oke-itu bukan akar masalahnya, jadi jangan mencari-cari alasan! kamu bukan gadis kelainan Whitney"

Whitney meneguk ludah nya susah payah, demi tuhan kenapa perkataan mamanya menusuk sekali sih?

"mom, nyentuh alkohol aja aku ga berani apa lagi sampe mabuk gitu?"

" whitney..Dengan kamu yang begini membuat hal itu terlihat meyakinkan padahal sedari tadi mommy tidak menyinggung soal itu, tapi- mommy mempertanyakan satu hal, bisa ganti kerugian yang terjadi? " winter bertanya dengan kepala yang sedikit di miringkan kesamping kanan, tak lupa sebelah alisnya yang terangkat membuat whitney balas menatap sang mama dengan tatapan kosong.

"kamu hampir menggondol seperempat harta papa akibat tingkah konyol kamu itu - jangan kira mommy tidak tau rencana kamu untuk menjadi butterfly effect apalah itu, breacy sudah ceritakan semuanya sama mommy di telpon, semuanya! Dan untuk bocah berambut jagung itu, biar mommy yang urus " ujar winter panjang lebar membuat Putrinya diem tak mampu berkata-kata. Gadis itu bagai orang linglung, ia tengah memikirkan Teman perempuan nya yang cepu dan mengasihani nasib malang Vernon. Tapi tunggu, sekarang ini entah mengapa Whitney merasa seperti tengah di hakimi oleh warga desa yang mendesaknya untuk mengakui perbuatan bejat yang bahkan belum jelas salah nya dimana.

VORTENE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang