VOTE DAN SPAM KOMENTAR
______
"lo dapet hickey dari mana anjir?" Yeva bertanya dengan suara keras. Saat ini ke-tiga orang itu tengah berada di toilet, dengan yeva yang heboh menariknya kemari.
Whitney mendelik " hickey kepala lo, ini tuh efek kulit terlalu mulus dan sensitif makanya sekali gue garuk langsung merah" gadis itu berusaha mencari alasan yang masuk akal. Menatap pantulan dirinya di cermin yang memang terdapat sebuah bercak merah ke ungu-unguan.
Tidak perlu ditanya siapa dalang dibalik ini semua. Usai melakukan 'hal itu' -dengan santai Actassi mengecup nya lalu meninggalkan ia yang terdiam sendirian. Sungguh tidak sopan, dan Whitney belum terbiasa dengan semua itu.
Yeva mendengus jengkel seraya memutar bola matanya " lo pikir gue anak kecil? Gue sering dapet hickey dari tanza" Whitney melipat bibirnya, ia melirik kearah hannie yang terkekeh geli dengan tubuh bersandar pada dinding.
Yeva sudah menceritakan semua hubungan gadis itu dengan Tanza- hubungan friend with benefits, jelas Yeva lebih ahli dalam masalah ini.. dan Whitney berbohong pada orang yang salah.
" lo punya pacar, Whitney?" suara itu terdengar, gadis itu meneguk ludah saat hannie berjalan mendekat kearah nya "atau lo udah jadian sama kak Arvin?" Yeva dan hannie sempat kaget melihat perubahan raut gadis itu yang menunjukan ekspresi ogah-ogahan.
"gila ya? gak ada orang lain selain dia, apa?" sinis Whitney sambil mengibaskan poninya kebelakang, gerah.
"lah terus Siapa lagi coba cowo yang deket sama lo? Kak akta? Mimpi aja dah kita" cibir Hannie menoyor kepala belakang yeva gemas, sedangkan sang empu melotot tak terima.
Whitney tersedak kecil mendengar nama seseorang yang di sebutkan oleh Hannie, matanya menerawang ke depan memikirkan perkataan Actassi beberapa waktu lalu.
"emang sih lo cantik, tapi kan kita gak tau kak Akta normal apa engga, se- " perkataan yeva terputus ketika Whitney tiba-tiba saja terbatuk.
"heran deh, setiap kali bahas kak akta pasti lo selalu batuk-batuk kalo gak ya keselek- untung gak stroke lo"
Plak!
Yeva meringis sambil memegang lengan nya yang baru saja di pukul oleh hannie "ngomong sembarangan lagi, gue jejelin sampah ke mulut lo"Peringat gadis itu sadis.
Whitney berjalan pelan keluar area ruang baca, bukan untuk menjadi kutu buku melainkan karena buk Sinta yang meminta tolong kepadanya untuk mengembalikan buku materi pelajaran ke penjaga Perpustakaan.
Kedua temannya sudah lebih dulu pulang, itu semua atas kemauan Whitney sendiri. Asik menelusuri lorong koridor tiba-tiba Gadis itu berhenti saat merasa handphone miliknya bergetar, menandakan panggilan masuk- namun belum sempat menjawab panggilan itu terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
VORTENE [✓]
Romance[COMPLETED] Actassi, mengikuti arti namanya segala hal tentang actassi bagai air laut yang selalu tak jauh dari pasang dan surut. Memiliki reputasi besar di sekolah, namun hal yang berkaitan dengannya begitu buruk untuk di dengar. Kemudian pembicara...