VOTE DAN SPAM KOMENTAR
_____
" gimana sekolah mu sayang " Annitya bertanya pada Whitney yang saat ini tengah tiduran dengan pahanya di jadikan bantal. Wanita tua itu mengelus surai cucunya penuh kasih sayang, diseberang mereka tampak Tuan besar Grassjendra sedang membaca koran sesekali matanya melirik interaksi antara nenek dengan cucunya.
" sedikit berantakan"Annitya menunduk mendengar jawaban cucu nya "Something bother you?" Wanita itu bertanya, Whitney sengaja memberi jeda dengan menggesek hidung nya di perut sang nenek.
"yaa, This is my life. I'll do whatever the fuck I want, tapi semua gak berjalan sesuai dengan yang aku mau, banyak hal yang menggangu... i hated that, grandma!" sungut gadis itu membuat Annitya menghela nafas perihatin.
" jangan terlalu berambisi untuk dapetin apa yang kamu mau Whitney, disini- kamu sendiri yang akan terluka kalo hal itu gak sesuai kemauan " ujar Annitya, wanita itu memegang dadanya sambil mengulas senyum hangat.
Whitney menarik tangan nenek nya, menggenggam jemari yang mulai terlihat lusuh dan keriput. Cewek itu memejamkan mata kemudian mencium tangan Annitya dalam
"hmm, I'm not fine"" even though you pretending to be strong, you can never be fine- Mari bicarakan semuanya sama nenek, apa yang kamu alami di sekolah"
Whitney bangkit dari tidurnya, gadis itu duduk berhadapan dengan Annitya yang sudah menggenggam erat tangan ia " About someone, eumh dia...Stealing my first kiss " She started them down in disbelief, gugup rasanya membicarakan tentang hal ini pada Sang nenek, cewek itu menunduk untuk menyembunyikan rasa panas yang menjalar di kedua pipi.
Annitya menoleh kearah suaminya, Theo tersenyum lembut sebagai jawaban " lalu ?"
" ah, I don't know - The truth is, terasa sangat mistik berdekatan dengan dia!"
Whitney tidak tau ini sebuah kesialan atau keberuntungan untuk nya. Di depan sana terlihat Arvin yang tengah berdiri sambil membawa sebuah buku bersampul biru langit. Teringat akan ucapan Yeva yang mengatakan untuk tak mencari gara-gara jika melihat salah satu anak osisi memegang buku tersebut.
"ngapain?" gadis itu terperanjat dari
Persembunyian nya seraya berkata 'anjing' dengan suara tertahan."ngapain-ngapain! noh- lagi nyari sugar daddy gua" Actassi menyeringai kecil membuat Whitney semakin terpancing emosi. Gadis itu menatap depan dari balik tembok, kemudian memegang lengan Actassi untuk mengikuti nya mundur kebelakang agar tak ketahuan.
Whitney berhenti dalam mendorong pemuda itu, ia menyipit kan matanya kearah Actassi yang tengah menampilkan raut datar. Sesuatu yang amat aneh menyeruak di udara, seakan aura mistik tengah mengurung nya agar tak melawan sedikit pun saat Actassi mengganti posisi gadis itu menjadi terdorong kebelakang, tangan yang panas melingkar di area pinggang Whitney. Ini suatu musibah, Actassi mengapit tubuh nya di dinding. Hidung pemuda itu berada di kulit lehernya, mengendus-endus membuat Whitney susah payah bernafas "buat apa?" Actassi bertanya, wajahnya berhadapan langsung dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VORTENE [✓]
Romance[COMPLETED] Actassi, mengikuti arti namanya segala hal tentang actassi bagai air laut yang selalu tak jauh dari pasang dan surut. Memiliki reputasi besar di sekolah, namun hal yang berkaitan dengannya begitu buruk untuk di dengar. Kemudian pembicara...