D.3 : Delusi

142 21 3
                                    

(boystory POV) - Zihao

"Ga.. Ga.. Ga boleh ketemu.."

Aku, Li ZiHao. Hari ini akan bertemu dengan seseorang yang dirahasiakan oleh Leon. Aku harap itu bukan si tua bangka yang membuatku begini.

"Ga.. Ga boleh ketemu.."

Tek!

Tek!

Tek!

"Ratu, kamu kenapa?" Tanya Jia HanYu sesaat setelah menepuk bahuku.

"Em.. Gapapa. Jangan panggil ratu hari ini. Aku ingin dipanggil nama saja." Jawabku berbohong.

"Qi Ge, jangan biarkan kuku cantikmu rusak karena digigit terus oleh mu." Risau Xinlong dan menghalangiku menggigit kuku-kuku ku lagi.

"Biarin. Aku ingin ganti kuku saja." Jawabku acuh.

Tidak.. Jangan biarkan dia bertemu denganku.. Aku mohon..

Aku mohon..

Aku mohon..

ctak!

"Qi Ge?!" Panggil Xinlong agak kencang didekatku.

"Ah! Hah?" Balasku terkejut.

"Kamu ada masalah apa? Kenapa bengong terus?" Tanya Hanyu dengan nada kesal.

"Engga, gapapa. Dimana Xiao Yu?" Tanya ku mencari Zeyu.

"Dia ke toilet dulu tadi." Jawab Xinlong menunjuk toilet pria.

Kami kembali diam menunggu antrean ini berjalan. Aku hanya bisa menunduk, meremas dan menggaruk kasar lenganku, juga menggigit kuku ku.

Mereka tidak melihat..
Mereka benar-benar tidak melihatnya..

"Darah.. Darah.." Gumamku sembari terus menggaruk lenganku kasar.

"Darah.. Aku melihat darah.. Kenapa kalian tidak melihatnya juga.." Aku menggigit kuku-kuku ku kali ini.

Buk!

"Jalan hoy!" Teriak orang dibelakang

"Ah maaf." Ucapku kemudian terus berjalan hingga memasuki sebuah ruangan.

Clak!

"Selamat siang, nyonya." Sapaku membungkuk padanya.

Aku tahu dia siapa, aku berjanji tidak akan melihatnya sampai kapanpun.

"Selamat siang juga, anakku."

-/-

(boystory POV) - HanYu

Aku merasa sangat amat malas bertemu dengan mereka. Ya aku sangat yakin yang datang itu keluargaku. Tapi berhubung semua ikut, terkecuali Mingrui Shuyang, aku juga ikut.

"Hah.. Kenapa harus ada beginian." Keluh ku mendesis.

"Jia bao Ge, semangat!" Bisik Xinlong di belakangku.

Aku hanya sanggup tersenyum dan memberikan satu jempol padanya.

Walaupun sebenarnya..

.. Ada perasaan takut melihat 'sesuatu' di depan sana.

Glek!

"Tolong.. Jangan sekarang.." Bisikku pada diri sendiri.

D-dia.. Dia hanya menatapku kan..

Sky - zofrenia  || Boy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang