33. Taste my cake! [ending]

82 7 0
                                    

Kulitmu hangat seperti roti panggang.
Tawa renyah mu, manis sekali.
Jari-jari dingin mu, lembut seperti kapas.
Saat kamu merangkul ku,
Rasanya seperti aku ingin selamanya hidup bersamamu, untukmu.

Kamu punya semuanya,
Kecuali..
Ada di dunia ini.

.

"LEON!"

Panggilan itu menghamburkan pikiran ku. Seorang laki-laki yang lebih tinggi dari ku namun menatapku ramah, berlari kecil ke arah ku dengan tas ranselnya.

"Eh, ZeYu! Masih disini?" Balas ku sambil melambaikan tanganku.

Iya, dia Zhang ZeYu. Junior ku di kafetaria tak jauh dari tempat ku berdiri. Dia punya panggilan yang sama dengan anak itu, tapi aku lebih baik memanggil nama belakang dia saja, walaupun tetap mirip.

Ah, anak? Haha, seharusnya dia sudah strata satu kalau masih ada.

"Iya. Dari tadi aku panggil. Barang kakak ada yang ketinggalan." Katanya sembari membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah plastik berisi.

"AH IYA MAKASIH!" Pekik ku spontan dan menggenggam erat plastik itu. "Ini Xiao Yu" tukas ku tanpa ditanya.

Jelas membuat pria didepan ku melirikan matanya ke kanan-kiri, dan mengangkat alisnya satu. "Pakai koma kan?" Tanyanya merasa tak ada orang lain dengan nama serupa di situ.

Aku tertawa tertahan. "Enggak. Ini Xiao Yu, teman lama. Panggilan itu gak kamu doang, hei." Balas ku masih dengan nada tertawa. Sedangkan lawan bicara ku hanya senyum sampul merasa malu.

ZeYu membungkukkan badannya menyamakan tinggi dengan ku, dengan badan agak condong ke arahku. "Tapi sekarang, aku Xiao Yu nya kakak." Godanya sembari memberi puk puk pada pucuk kepalaku.

Aku tertegun sejenak. Bukan karena godaannya, tapi aksinya seperti membuat ku ingat saat itu. Ku remas kembali plastik yang masih ku genggam, mencoba untuk bertahan dari masa lalu ku. Ku lempar senyum ala kadarnya daripada aku menangis di depan dia. "Gak juga."

Kaakk! Kaakk!
Kaakk!

Suara gagak yang berputar dan bertengger di sekeliling bangunan terbangkalai di depanku kembali membulatkan tekad ku untuk memasuki pekarangannya. Sebelum aku mengingat hal yang membuatku dari tadi tertahan di pagarnya sampai ZeYu menemukan ku.

Aku merogoh kantong ku dan juga mencoba mencari benda itu, hingga ke tas ku. Tapi aku tidak menemukannya. Pasti terjatuh di suatu tempat. Bahkan hingga suara motor datang, aku mengacuhkannya karena mencari benda keramat itu.

"Cari apa?" Tanya ZeYu melihat ku sibuk sendiri , disampingnya berdiri pria lain yang sedari tadi menunggu ku selesai dengan urusan ku.

"Jepit rambut." Jawab pria itu yang buat ku tersentak seolah membaca pikiranku.

Aku mendangakkan wajah perlahan untuk menatapnya. Pria dengan tubuh berotot yang ditutupi Hoodie dan celana training, menyilang tangan di dada. Dia menatapku dalam sambil menyunggingkan senyum remeh dengan alisnya yang mengangkat satu khasnya. Mengeluarkan jepit rambut dari sakunya dan tersenyum genit kearah ku. Wajahnya mengingatkan ku pada si ninja Ceria Abadi. Dia pacar ku, Hou Minghao.

"Tau dari mana?" Tanyaku, yang tak dibalas dan malah menyerobot ku untuk membuka gembok.

"Ernest Godward." Jawabnya singkat dan menungging pada ku guna mengejek ku sekaligus mengotak-atik gembok.

Klik. Klik. Klik.
Kreeekkk..

Terbuka sudah pagar besi tinggi yang sudah terkelupas catnya itu dengan mudah hanya dengan sebuah jepit rambut kecil. Yang membukanya hanya menghela napas lega karena mungkin susah.

Sky - zofrenia  || Boy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang