D.2 : rapat

215 36 0
                                    

7 orang remaja berkumpul di depan suatu ruangan dengan beberapa cermin lebar yang disatukan, yang memantulkan isi dari seluruh ruangan. Ini ruangan terapi. Tapi kali ini, ruangan ini menjadi "ruang rapat lantai 3" seperti yang dikatakan Hanyu saat touring kemarin.

7 remaja itu tak lain adalah Jia HanYu, Li Zihao, He Xinlong, Yu ZeYu, Gou Mingrui, Ren Shuyang, dan aku sendiri.

Jia Hanyu sang pemimpi mengomandoi ke lima anak buahnya untuk berbaris didepan pintu. Tak lupa alas kaki dilepas saat mulai memasuki ruangan. Terkecuali aku, yang memang sudah ada di ruangan sebelum mereka tiba.

"Bersiap!" Seru HanYu, diiringi dengan hentakan dari mereka. "Memberi salam!"

"Hah?" Kompak ke-lima temannya dengan wajah terheran. Sedangkan aku, hanya menahan tawa.

"Untuk apa pakai salam suami ku?" Ini Zihao, yang berdiri paling belakang guna menjaga keempat anaknya.

"Ya! Ini kan bukan sekolah!" Protes ZeYu yang memancing demonstran lainnya.

"Ya dia benar! Dia benar!" Protes Mingrui dan Shuyang bersamaan dengan tangan mengepal dan terangkat.

"Kawan-kawan! Usir Hanyu dari kampung kita!" Seru Xinlong mulai memprovokasi teman-temannya.

"Ya! Usir dia dari kampung ini! Usir dia dari kampung ini! Usir dia dari kampung ini!" Seru keseluruhan orang disana, terkecuali Zihao yang hanya tersenyum tipis.

"Rakyat ku yang tampan, dengarkan ratu." Ucap Zihao disela kebisingan dari para demonstran, membuat semua makhluk menoleh kearahnya. "Kalau mau ngusir warga itu harus izin ke ratu. Ratu kan juga mau bersuara disini."

"Terus orang ini harus kita apakan ratu?!" Ini Shuyang yang berdiri tepat didepan Zihao. Sekaligus perwakilan para rakyat, tapi bukan DPR.

"Penjarakan di sel Mingrui saja ratu!" Seru Zeyu menyuarakan aspirasi rakyat.

"Ya biar di ngap ama anjing gila ini!" Timpal Xinlong yang langsung ditatap sangar oleh Mingrui. "Maksud ku, anjing baik."

"Bagaimana hadirin sekalian? Setuju?" Tanya Zihao meminta persetujuan.

"SETUJU!" Seru keempat remaja lainnya. Sedangkan Hanyu sudah pucat pasi karena membayangkan nasibnya di sana.

"Baik. BAWA HANYU KE SEL!" Seru Zihao mengomandoi dan membiarkan Hanyu digiring oleh antek-anteknya. Sedangkan Zihao mengekor dari belakang.

Haha ini sangat seru. Sungguh, kalian harus menyaksikan ini. Seperti sebuah teater drama kehidupan nyata. Tapi karena aku orang waras yang baik hati, aku harus mengembalikan kondisi ini seperti yang seharusnya.

Ya, intinya mudah. Berkumpul di suatu ruangan, membaca buku hingga siang, kemudian kembali ke sel masing-masing untuk tidur siang, bangun dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Tapi jika anak-anak ini yang melakukan tentu hasilnya akan sangat jauh berbeda dengan ekspektasi.

Aku segera mengejar mereka meski tanpa alas kaki sekalipun. Toh lantai disini selalu bersih. "Hei hei! Jangan lanjutkan!" Teriak ku sambil berlari menyusul mereka.

"Kenapa kakak cantik?" Tanya Xinlong yang langsung menarik kerah baju Shuyang.

"Anu.." ucapku menggantung karena terlalu cepat mengambil nafas. "Jang--"

"Aduh anu.." sambar Shuyang yang segera ditimpal Xinlong, "anu guys anu." Dengan wajah mereka yang tidak bisa ku deskripsi kan dengan kata-kata.

Aku menghela nafas panjang. Lelah batin ngurus anak-anak ini.

Sky - zofrenia  || Boy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang