16 tahun kemudian....
Author POV
Pukul 7 lewat 15 menit, seorang gadis berbandana merah mudah memasuki sekolah dengan loncat pagar.
"Anjing, badan gue... " gumamnya. Ketika tubuhnya membentur tanah.
"Ishh... argh... "
"Gara-gara Mami nih gue telat gini. Harus loncat pagar kan!" gumamnya tidak selesai menggerutu juga sedari tadi.
"Audrey... "
Langkah kaki gadis itu terhenti. Ia memejamkan matanya sejenak. Dia hafal betul suara siapa itu. Gadis itu memutar tubuhnya 180 derajat. Tersenyum canggung kearah lelaki di depannya.
"Pagi sayang... " ujarnya sedikit gugup.
Lelaki di depan Audrey hanya diam tanpa membalas sapaan Audrey. Namun ia melangkah mendekat kearah Audrey. Lelaki itu mengambil plester di saku celananya. Dan langsung memasangkan plester tersebut di siku Audrey yang luka.
"Ishh.... sakit... " gumam Audrey. "Makasih sayangku... "
Lelaki itu masih diam, menatap Audrey dengan tatapan tidak biasa.
"Aku masuk kelas duluan ya," ujar Audrey. Saat akan melangkah, ia menarik tangan Audrey.
"Bersihin toilet," ucapnya dengan nada suara yang datar.
"Kan cuma telat 5 menit," ujar Audrey.
"Bersihin toilet!" ucap lelaki di depan Audrey dengan penuh penekanan. Audrey mengalah, gadis itu menghela nafasnya dan langsung berjalan ke toilet.
"Gue kira pacaran sama ketua osis bakalan enak. Bebas dari hukuman. Taunya... ah tau ah! Makin kesel kan gue!"
Audrey mulai membersihkan toilet di mulai dengan ia yang menyiramkan air kelantai. Karena rambut Audrey cukup panjang. Gadis itu sedikit kesusahan untuk bergerak.
Tiba-tiba sesuatu menarik rambutnya. Saat menengok ia tidak menemukan apa-apa.
"Kok gak ada orang sih? Tadi beneran kerasa kok," ujar Audrey. Ia mulai memegangi tungkuk lehernya yang mulai merinding.
Lalu ia memutuskan untuk melanjutkan aktifitasnya.
Kriet...
Lagi, kegiatan Audrey terhenti karena mendengar suara pintu.
"Siapa?" ujar Audrey dengan nada suara yang terlihat ketakutan.
Namun tidak ada sahutan sama sekali. Audrey semakin was-was mengingat rumor tentang toilet sekolah. Ia jadi takut sekarang.
Secepat mungkin, Audrey membersihkan toiletnya.
"Ba!"
Audrey kaget, karena tiba-tiba ada yang mengagetinya dari belakang.
"Gita! Sialan ya lo!" ujar Audrey kesal.
"Hehe, sorry kaget ya?" ucap Gita dengan santainya.
"Menurut lo? Kaget lah bego!" ucap Audrey menatap Gita kesal. Lalu ia mencoba untuk mengatur nafasnya.
"Tenang santai, nih gue ada titipan dari Gael buat lo," ujar Gita. Gita memberikan minuman dan ikat rambut. Dua benda yang sangat di butuhkan oleh Audrey saat ini.
"Duh sosweet banget sih pacar gue.. " ucap Audrey sembari tersenyum senang.
"Sosweet dari mananya? Masa ada pacar yang tega hukum pacarnya sendiri," sindir Gita.
"Ye, ini kan salah gue juga," ucap Audrey. "Eh tumben ada kertasnya."
Audrey langsung membuka kertas itu. Dan kaget ketika melihat tulisan di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 4 (Misteri Desa Kencana)
Mystery / ThrillerSILAHKAN BACA SEASON 1, 2 DAN 3 DULU. DILARANG PLAGIAT! COPYRIGHT BERLAKU! **** Sera kira setelah ia menikah dengan Satya, hidupnya akan kembali normal seperti orang pada umumnya. Tapi salah, ia harus kembali mempertahankan hidup, dari iblis-iblis...