"Bau kematian. Dan, dia selanjutnya... "
"Adela?" ujar Gael melihat kearah yang di tunjuk Nessie. "Heh lo bercanda ya? Mana ada manusia bisa mendeteksi kematian. Lo bukan Tuhan!"
Nessie mendongak menatap Gael. "Tapi ini beneran. Gue selalu mencium bau ini. Dan auranya begitu hitam."
"Ah halu lo!" ucap Gael, lalu Gael pergi meninggalkan Nessie sendiri di tengah kantin. Nessie menghela nafasnya. Lalu berjalan keluar kantin. Saat itu juga dia do hadang oleh beberapa orang.
"Heh anak baru, sejak kapan deket sama Gael!" ucap Audrey menyilangkan tangannya di depan dadanya.
Nessie diam, menatap Audrey dan Gita secara bersamaan.
"Heh! Jawab!" ucap Audrey lagi.
Tidak menjawab, Nessie malah berjalan pergi meninggalkan keduanya.
"Sialan banget sih tuh anak!" ucap Audrey tidak terima. Gita mengusap bahu Audrey. Mencoba untuk menenangkan Audrey.
"Sabar Drey, gak boleh gegabah gitu..."
"Kesel gue, bisu kayaknya dia," balas Audrey. "Awas aja ya gue bakalan bikin dia gak tenang sekolah di sini! "
Setelah itu Audrey berjalan meninggalkan Gita.
"Lah kok gue di tinggalin! Audrey!" teriak Gita berlari mengejar Audrey.
****
Nessie berdiri mencari keberadaan Gael. "Kemana sih tuh orang?"
Ia mendongak kanan dan kiri, namun tidak juga menemukan sosok Gael. Nessie menghela nafas, ia duduk di kursi pinggir koridor. Murid-murid yang melintas di depannya menatap aneh kearah Nessie.
"Aneh, kenapa mereka liatin gue kek gitu?" batin Nessie.
"Oh dia perusak hubungan Audrey sama Gael?"
Nessie mendongak menatap ke sumber suara. Seorang siswi tengah menatapnya tidak suka.
"Apa liat-liat? Emang bener kan perusak hubungan orang?" ucapnya kepada Nessie.
"Sinting," ucap Nessie menanggapinya dengan biasa saja.
"Arghh... " Nessie sedikit berteriak, ketika seseorang menarik rambutnya dari belakang.
"Gue kasih peringatan sekali lagi sama lo. Jangan pernah dekati Gael! Ini baru awalan. Gue bisa ngelakuin hal yang lebih dari ini ke lo! " ucapnya.
Audrey melepaskan jambakannya. Da menatap Nessie meremeh.
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama Gael!" ucap Nessie mengusap rambutnya. Gadis itu mencoba untuk menahan emosinya.
"Tahan Ness, lo gak perlu peduliin dia. Yang lo harus ingat keselamatan Mama," batin Nessie.
"Oh iya? Kalau gatel tuh di garuk! Ga deket-deket sama pacar orang!" balas Audrey.
"Oh pacar? Bukannya udah mantan? Gak malu ngaku-ngaku jadi pacar Gael terus?" balas Nessie sarkas.
"Lo!" ucap Audrey mulai terpancing emosinya. Ia mendorong Nessie, hingga jatuh kelantai.
"Drey! Lo apaan sih? " ucap Nakula yang sudah menerobos kerumunan siswa.
"Gue gak ada urusan sama lo ya! Urusan gue sama perek ini!"
"Gael bisa lebih marah sama lo karena ini," ucap Nakula mengingatkan. Audrey diam.
"Gue gak perduli!" ucapnya sedetik kemudian.
***
Gael menatap wajahnya di cermin. Masih terngiang-ngiang dengan ucapan Nessie tadi. "Masa iya sih? Dia juga punya kemampuan supranatural kayak gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 4 (Misteri Desa Kencana)
Mystery / ThrillerSILAHKAN BACA SEASON 1, 2 DAN 3 DULU. DILARANG PLAGIAT! COPYRIGHT BERLAKU! **** Sera kira setelah ia menikah dengan Satya, hidupnya akan kembali normal seperti orang pada umumnya. Tapi salah, ia harus kembali mempertahankan hidup, dari iblis-iblis...