"Gue ada ide!" ucap Gael tiba-tiba. Membuat Nessie dan Naila mendongak menatap Gael.
"A... Apa? Gak aneh-aneh kan?" ucap Nessie menatap Gael. Merasakan hal yang tidak enak.
"Kita pancing pak Santoso!" ucapnya.
"Pa... pancing gimana? Gue gak mau, gue gak bisa liat wajahnya bajingan itu, " kata Naila angkat bicara.
Gael menongak menatap Nessie. Nessie mengerutkan keningnya. "Ga... Gak mungkin gue dong?"
"Ness, cuma lo yang bisa buat pancingan Pak Santoso, " ucap Gael.
"El, lo gila ya, gimana kalau dia ngapa-ngapain gue? Kenapa gak kita cari aja sih kamera punya Adela?" ucap Nessie menghela nafasnya.
"Belum tentu kamera itu masih ada. Gimana kalau kamera itu udah di hancurin Pak Santoso?" ujar Gael. Nessie terdiam, mengalihkan pandangannya.
"Ayolah, cuma lo yang bisa menuntaskan kasus ini, " ucap Gael mencoba membujuk Nessie.
"Gue takut si tua bangka itu ngapa-ngapain gue, duh jangan gue deh.. " ucap Nessie menatap Gael.
"Lo tenang aja, gue akan selalu jaga lo. Gue gak akan biarin si bajingan itu ngapa-ngapain lo, " ucap Gael memegang kedua pundak Nessie. Agar Nessie yakin kepadanya. Tatapan Gael yang begitu teduh membuatnya luluh. Nessie seperti terhipnotis, ia pun menganggukkan kepalanya.
"Terus sekarang apa yang harus kita lakuin?" ucap Naila.
"Nai, yang harus lo lakukan adalah, lo lapor ke polisi, bilang kehilangan apa kek di sekolah. Biar polisi ke sekolah dan Santoso bisa langsung di tangkap," ucap Gael kepada Naila. Naila mengangguk paham.
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada orang yang mengintip mereka.
"Menurut kalian mereka mau ngapain sih?" ucap Audrey kepada Gita. Gita menggelengkan kepalanya.
"Ah percuma gue nanya ke lo!" ucap Audrey, ia mengikuti kemana Gael dan yang lainnya pergi.
"Drey, tungguin gue dong!" ucap Gita mengejar Audrey.
***
Nessie masuk kedalam toilet yang sepi, Aurdrey masih mengikutinya. Tapi dia sendiri, tidak mengajak Gita. Audrey masuk kebilik toilet sebelahnya. Ia benar-benar penasaran dengan apa yang akan di lakukan Gael, dan Nessie.
Terdengar suara air, Audrey menempelkan telinganya di dinding kamar mandi. "Kayaknya Nessie mau udahan deh."
Dan benar setelah itu terdengar suara pintu terbuka. Audrey mengintip, ia melihat Nessie yang sedang memperbaiki rambutnya. Tiba-tiba ponsel Nessie berbunyi.
"Kenapa harus sekarang sih telponnya?" gumam Nessie. Nessie mengangkat telpon tersebut.
"Halo? Saya lagi di sekolah."
"....."
"Satu bulan lagi kan? Saya janji akan bawa dia kesana! Tapi jangan apa-apakan Ibu saya!"
Audrey mengerutkan kening ia ingin merekam pembicaraan Nessie tapi ia tidak membawa ponsel.
"Sialan banget sih! Kenapa gak bawa ponsel!" ucap Audrey merutuki kebodohannya sendiri. "Nessie ngomong sama siapa ya?"
"Saya mau ngomong sama Mama saya, saya mohon... " ucap Nessie memohon kepada seseorang yang ia telpon.
"Ma... Mama... " Air matanya menetes.
"......."
"Nessie kangen sama Mama, " ucap Nessie lagi. "Nessie janji akan bebasin Mama dari mereka. "
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 4 (Misteri Desa Kencana)
Mystery / ThrillerSILAHKAN BACA SEASON 1, 2 DAN 3 DULU. DILARANG PLAGIAT! COPYRIGHT BERLAKU! **** Sera kira setelah ia menikah dengan Satya, hidupnya akan kembali normal seperti orang pada umumnya. Tapi salah, ia harus kembali mempertahankan hidup, dari iblis-iblis...