"Nessie kamu sudah mengisi formulirnya?" tanya Pak Santoso mengagetkan lamunan Nessie.
Nessie tersenyum, ia mengambil kertas formulir itu dan langsung memberikannya kepada Pak Santoso.
"Maaf Pak, tadi jatuh," jawab Nessie.
"Ya sudah, kamu boleh duduk," ucap Pak Santoso. Nessie mengangguk, ia duduk dengan salah satu siswi. Siswi itu berambut pendek, wajahnya nampak pucat.
"Hai, nama lo siapa?" tanya Nessie kepada perempuan itu.
"Naila," ucapnya singkat.
"Wajah lo pucat, lo sakit?" tanya Nessie.
Naila menggelengkan kepalanya.
Nessie diam, Naila seperti sedang sakit. Tapi perempuan ini malah menahannya.
"Nai, lo kenal sama Adela?" tanya Nessie tiba-tiba membuat Naila mendongak menatapnya. Padangan Naila kosong.
"Adela? Dia udah mati, kan?" ucap Naila. "Gue harap, lo berubah pikiran buat masuk ekskul ini... "
Nessie terdiam mendengar ucapan Naila. Ia tidak paham dengan apa yang di ucapakan oleh Naila.
Naila mengangkat tangannya.
"Iya Naila ada apa?"
"Saya izin Pak, saya mau pulang. Kepala saya pusing," ucap Naila.
"Silakan... " ucap Pak Santoso.
Naila pergi, meninggalkan kelas.
"Maksud Naila apa? Kenapa dia bilang gitu ke gue?" gumam Nessie kepada dirinya sendiri.
***
Nessie membereskan buku-bukunya. Ia langsung bergegas keluar ruangan ketika kelas selesai. Ia berjalan menghampiri Gael yang ada di ruang osisi.
Gael sedang ada di ruangannya. Sedang rapat dengan anggota osis lainnya.
Nessie memilih untuk duduk di luar ruangan menunggu Gael selesai. Sampai akhirnya satu persatu anggota osisi keluar ruangan dan terakhirnya adalah Gael.
"Ness, lo udah lama di sini?" tanya Gael.
"Lumayan, setengah jam," jawab Nessie.
"Kenapa gak masuk aja?" ucap Gael yang duduk di sebelah Nessie.
"Takut ganggu kalian. By the way El, lo kenal sama Naila gak?" tanya Nessie.
"Naila yang mana?"
"Rambutnya pendek, gak terlalu tinggi, dan wajahnya rada pucat, lo kenal gak?" ucap Nessie.
"Naila Siskawati bukan?" tanya Gael.
"Gak tahu. Gue gak tahu nama panjangnya," jawab Nessie.
Gael menghela nafas. "Sini ikut gue... "
Gael menarik Nessie masuk kedalam ruang osis. Lelaki itu mencari sebuah map, lalu menunjukan sebuah foto kepada Nessie.
"Ini bukan orangnya?" tanya Gael.
"Nah iya bener, itu dia orangnya. Naila Siskawati kelas 12 Ipa 3," ucap Nessie membaca biodata singkat Naila.
"Dia kenapa?"
"Kan tadi gue duduk sama dia. Gue nanya dong, dia kenal sama Adela gak? Karena gue mau nanya loker Adela dimana. Terus dia malah jawab, Adela? Dia udah mati, kan? Gue harap, lo berubah pikiran buat masuk ekskul ini. Gitu aneh kan?"
"By the way, lo kenapa mau nanya loker Adela?" tanya Gael.
"Tadi setelah ngisi formulir, gue liat Adela duduk di kedua bahu Pak Santoso. Dan sambil nunjuk belakang ruangan. Setahu gue kan belakang ruangan ada loker. Jadi gue ngira, Adela ngasih tunjuk loker itu," ucap Nessie panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 4 (Misteri Desa Kencana)
Mistério / SuspenseSILAHKAN BACA SEASON 1, 2 DAN 3 DULU. DILARANG PLAGIAT! COPYRIGHT BERLAKU! **** Sera kira setelah ia menikah dengan Satya, hidupnya akan kembali normal seperti orang pada umumnya. Tapi salah, ia harus kembali mempertahankan hidup, dari iblis-iblis...