Adela (2)

957 161 30
                                    

Gael dan Nessie saling pandang.

"Gael," ucap seseorang dari pintu kelas.

Gael mendongak, melihat Pak Santoso yang berdiri di ambang pintu.

"Siang Pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Gael begitu sopan.

"Kamu ganti beberapa kursi di ruangan musik ya," ucap Pak Santoso.

"Baik Pak," ucap Gael.

Pak Santoso melihat kearah Nessie. "Loh kamu murid baru, kan?"

"Iya Pak, saya murid baru di sini," ucap Nessie sembari tersenyum.

"Oh sudah pilih ekskul?" tanya Pak Santoso.

Nessie menggelengkan kepalanya. "Belum Pak."

"Gimana kalau kamu masuk ekskul saya," ucap Pak Santoso tersenyum ramah. Pria paruh baya itu tersenyum, dan menurut Nessie senyumannya sedikit genit.

"Eum, nanti saya pikirkan lagi Pak," ucap Nessie.

"Oke, jangan ragu kalau kamu mau join datang aja di ruang musik, " ucap Pak Santoso sebelum akhirnya pergi.

"Dia Pak Santoso?" tanya Nessie. Gael mengangguk.

"Gue ngerasa ada yang aneh dari gelagatnya," sambung Nessie. "Adela tadi nunjuk Pak Santoso kan? Apa jangan-jangan kematian Adela berhubungan dengan Pak Santoso?"

"Gue gak tahu sih. Tapi feeling gue mengatakan gitu juga," ucap Gael.

"Adela masih ada di situ?"

Gael menggelengkan kepalanya.

"Lo mau nyelidikin semua ini?" tanya Gael menatap kearah Nessie. Nessie terdiam sebentar. Sebenarnya dia tidak perduli dengan semua ini.

Tapi hal ini adalah jalan agar dia dekat dengan Gael.

"Ness? Lo ngelamun?"

"Gue mau," ucap Nessie akhirnya.

"Oke, hal pertama yang harus kita lakukan adalah... "

***

"Nakula!" teriak Audrey di tengah keramaian kantin.

Nakula yang sedang memakan soto pun mendongak kearah Audrey. Kini Audrey dan Gita sudah ada di sebelahnya.

"Gue tahu kantin rame. Tapi bisa gak sih? Gak teriak kayak tadi?" ucap Nakula masih dengan santai memakan sotonya.

"Bodo amat!" seru Audrey. Audrey duduk di sebelah Nakula begitu juga dengan Gita.

"Gael mana?" tanya Audrey menatap kanan kiri mencari keberadaan Gael.

"Di kelas." Nakula menjawabnya dengan santai.

"Ngapain?"

"Pacaran..... " Nakula menatap Audrey. Ia ingin melihat ekspresi wajah Audrey. "Sama Nessie. "

"Boong kan lo?" ucap Audrey.

"Ngapain gue boong. Cek aja di kelas sendiri," jawab Nakula. Lalu pergi meninggalkan Audrey dan Gita.

"Oh my god! Git kita ke kelas Gael sekarang," ucap Audrey. Gita hanya mengikuti langkah Audrey.

Audrey berjalan terburu-buru untuk kekelas Gael. Namun saat sampai di kelas. Ia tidak menemukan siapa-siapa.

"Ruang osis!" ucap Audrey. Audrey berjalan lagi menuju ruang osis.

"Drey jangan cepet-cepet dong!" ujar Gita.

"Lo tinggal ikutin gue Git!" ucap Audrey. Gita menurut, mereka sampai di ruang osis namun tidak menemukan Gael juga.

"Eh Lintang! Lo tahu Gael kemana gak?" tanya Audrey kepada salah satu teman Gael.

DEATH 4 (Misteri Desa Kencana) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang