Chapter 36

1.2K 110 4
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Yeobo! Yeobo ... Bangunlah ... Kumohon ...." Lirih Taehyung sambil memeluk tubuh Jisoo. Jisoo membuka matanya perlahan.

"Oppa ...." lirih Jisoo.

"Yeobo, bertahanlah, aku akan membawa mu dan semuanya ke rumah sakit, kau jangan terlalu banyak berbicara, Gu!!"

Tak lama Guyoung datang dengan sedikit berlari? Dan saat dia melihat istri bos nya yang sudah berlumuran darah dia segera kembali menghubungi ambulan.

"Bibi ... Paman ... Bibi Lee ... Yeri ...." Lirih Jisoo, "kubilang diamlah, jangan banyak berbicara!" Teriak Taehyung dengan panik, "Kenapa ... Kenapa kau yang harus terluka separah ini ...." Tangis Taehyung, "maafkan aku ... Maafkan aku ...."

Perlahan Jisoo memegang wajah Taehyung yang kini sudah mengeluarkan air matanya, "Mau berapa lama sampai ambulannya sampai?!" Teriak Taehyung pada Guyoung, "Tuan, tenanglah, sebentar lagi mereka akan sampai," jawab Guyoung.

"Kumohon bertahanlah ... Kumohon jangan tinggalkan aku ... Kalian bertiga adalah jiwaku ... Aku tak bisa hidup tanpa kalian bertiga ... Kumohon ...."

"Te-nanglah ...."

"Bagaimana aku tenang jika aku melihat dengan mata kepalaku sendiri istriku sedang berlumuran darah seperti ini!"

"A-ku ... Tak akan ... Meninggalka, Op-pa ...." Litih Jisoo sambil sempat-sempatnya tersenyum dan tak lama matanya kembali tertutup, tangan yang ada dipipi suaminya terjatuh.

"Tidak! Bangunlah! Jangan tutup matamu! Kim Jisoo! Bangun atau aku tak akan memaafkanmu!" Teriak Taehyunv panik.

Namun Jisoo masih tak bangun sehingga Taehyung kembali menangis dan memeluk tubuh istrinya yang tak sadarkan diri.

"Tuhan ... Kumohon jangan ambil kebahagiaanku ... Kumohon jangan ambil orang yang kusayangi lagi ... Kumohon ..." ucap nya dan tak lama beberapa ambulan pun berdatangan untuk mengangkut semua 'korban'.

.

.

Di perjalanan Jennie terlihat sangat khawatir dan gugup, belum karena saat dirinya yang baru memunculkan wajahnya setelah sekian lama

Ketika dia berjalan dengan pakaian bagus di samping Yoongi, para pegawai di sana yang tahu rumor Jennie memandangnya dengan kesal dan ada juga yang memandangnya rendah.

Namun Yoongi selalu bersamanya dan tak pernah melepaskan tangannya dari Jennie, "Sebentar lagi kita akan sampai, jika kau ingin-"

"Tidak, tak apa, aku baik-baik saja," potong Jennie, "Kau memang wanita yang pemberani dari banyaknya wanita yang pernah aku temui," ucap Yoongi dengan wajahnya yang tak berpaling dari jalanan.

"Dari banyaknya wanita yang pernah kau temui?" Tanya Jennie yang membuat Yoongi terkejut, "Ya ... Kau tahukan jika aku pun pria norma-"

"Aku salah menilaimu, aku kira kau tak bermain dengan wanita penghibur dan menahan hasratmu," ucap Jennie dengan menekankan kata 'bermain'.

"Jennie-ya, bukankah kau tahu tentang itu? Aku pernah mengatakannya padamu saat aku menyatakan perasaanku," ucap Yoongi yang masih melihat jalanan.

"Benarkah? Lalu, kau ingin mengatakan jika aku melupakannya?"

"Tidak, aku yang salah, maaf," ucap Yoongi, "Baguslah kau berkata begitu," ucap Jennie, "Tapi ... Kenapa akhir-akhir ini kau selalu kesal pada-"

"Aku sedang tak mau membahas apapun selain Ibu dan putrimu," ketus Jennie.

Mine | BTSXBP | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang