Chapter 22

1.6K 141 13
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Dikoridor lantai khusus tamu VIP terlihat Yoongi yang berjalan sempoyongan dikarenakan sebelumnya dia banyak minum alkohol, "Yoonji-ya ... Sebenarnya kau ada di mana ... Ayah sangat merinduk-"

Ucapan Yoongi terpotong karena dia yang sedang mabuk tak sengaja menabrak seseorang, "Maaf aku tak senga- kau pegawai baru kan?" Tanya Yoongi dengan tatapan sayunya.

"I-iya, sa-saya resepsionis baru di sini," jawab Jennie dengan sedikit takut karena dihadapannya kini pemilik dari hotel tempat dia bekerja, para seniornya mengatakan jika pemilik hotel ini memang selalu tinggal di sini semenjak beberapa bulan yang lalu, "Kenapa kau ada di sini? Tugasmu kan di depan,"

"Sa-saya baru saja mengantarkan tamu di kamar VIP," jawab Jennie seraya menundukan kepalanya, Jennie terbilang baru bekerja selama 1 bulan di hotel mewah itu.

Karena parasnya yang cantik, banyak sekali pria dari kamar VIP selalu ingin di antarkan olehnya ketika memesan sesuatu, walaupun sebenarnya dia tak ingin tapi, dia melakukan itu terpaksa karena seniornya.

Tak sedikit juga yang iri dengan Jennie, karena pernah ada pegawai lain yang melihat tamu VIP yang Jennie antarkan ke depan kamarnya selalu memberi Jennie uang tip secara diam-diam.

Walaupun hanya diberikan uang tip diam-diam dan tak lebih, tapi tersebar gosip di antara para pegawai bahwa Jennie bukanlah wanita baik-baik.

"Oh jadi kau ... Wanita yang selalu di gosip kan oleh para pegawai ... itu?"

"Maaf pak, saya harus kembali beker-"

"Kalau begitu antarkan aku ke kamarku," ucap Yoongi yang langsung merangkul bahu Jennie, "Tapi, Pak-"

"Apa kau ingin aku pecat langsung?!"

Mendengar ancaman langsung dari pemilik hotel tempatnya bekerja, Jennie lagi-lagi hanya bisa pasrah dan membopong Yoongi untuk ke kamar yang terletak dilantai paling atas. Lantai atas memang lantai yang hanya digunakan oleh pemilik dari hotel itu atau teman-teman dekatnya saja.

Setelah sampai di lantai paling atas Jennie terkejut karena luas dan mewahnya lantai itu. Di lantai itu, dia merasakan jika dirinya sedang berada di dalam rumah elegan dengar latar berwarna gelap.

Saat dia menuju ke kasur besar untuk membaringkan tubuh Yoongi, dia terpaku saat melihat di luar kaca besar ada kolam renang yang cukup besar.

"Kalau begitu saya permisi, Pak," pamit Jennie setelah membaringkan tubuh Yoongi di kasurnya.

"Kalau dilihat lagi wajahmu mirip dengan Yoonji putriku," ucap Yoongi sambil menyipitkan matanya.

Deg. Apa yang dia bilang? Yoonji? Apakah Yoonji gadis yang selama ini bersamanya? Atau apakah Yoonji lain?

"Yoonji-ya ... Ayah janji tak akan menyakitimu lagi ... Kembali lah ... Ayah sudah lama mencarimu ... Ayah sangat merindukanmu ...." Tanpa sadar Yoongi menarik Jennie ke pelukannya.

"P-pak, to-tolong lepaskan saya." Jennie terus berusaha berontak, namun tenaga Yoongi yang sedang mabuk masih cukup kuat, "Minji-ya, maafkan aku ... Aku memperlakukannya sangat keras ... Jadi dia pergi dariku ...." Tangis Yoongi yang tak sadar sambil mengelus wajah Jennie.

"Pak, sa-saya bukan orang yang anda mak- ah!"

Tiba-tiba saja Yoongi dengan cepat menindih tubuh Jennie, "Apa ini kau, Minji-ya? Kenapa kau menjadi sangat cantik hari ini? Maafkan aku, Minji-ya ... Putri kita ... Aku tak bisa menjaga nya ...."

Mine | BTSXBP | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang