Chapter 9

2.2K 186 0
                                        

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Saat Jisoo masuk, dia melihat sekeliling ruangan itu, "Kim Jisoo, 23 tahun," ucap pria yang ada dibalik kursi hitam dihadapannya.

Jisoo yang mendengar itu seketika terkejut, "Apa aku benar?" ucap pria itu. Dia membalikkan kursinya menghadap ke arah Jisoo yang langsung menundukkan kepalanya.

"Apa yang aku katakan barusan benar?" Tanya pria itu lagi dan Jisoo hanya mengangguk saja, "Kemarilah," titah pria itu, dengan langkah yang sangat pelan dan sedikit bergetar Jisoo menghampiri pria itu dengan kepala yang masih menunduk.

Saat Jisoo sudah semakin dekat dengan pria itu, tangan kekar pria itu menarik Jisoo hingga Jisoo jatuh dipangkuan pria itu dan membuat Jisoo terkejut sekaligus ingin menangis.

"Diamlah," ucap pria itu dingin saat Jisoo sedikit memberontak yang membuat Jisoo diam dengan badannya yang masih bergetar ketakutan dan semakin menundukan kepalanya.

Dia sekarang sangat ketakutan, ingin menangis, kesal karena pria ini sudah menariknya seenaknya, dan malu karena diperlakukan seperti ini oleh pria yang belum kenal, mendengar suaranya yang besar tadi saja dia sudah takut apalagi melihat wajahnya.

Setelah merasa badan Jisoo tidak terlalu bergetar ketakutan tangan pria itu menyelipkan sedikit rambut Jisoo ke belakang telinganya yang membuat Jisoo memejamkan matanya takut.

Tak sampai disitu saja tangan pria itu beralih ke pipi Jisoo mengelusnya sebentar lalu turun ke bibir kecil Jisoo yang berwarna merah muda alami dan mengelusnya juga dengan ibu jarinya dengan Jisoo yang masih menutup matanya rapat-rapat.

Tangan satunya pria itu berada di paha putih milik Jisoo dan sialnya saat ini dia mengenakan rok yang sedikit lebih pendek.

Saat pria itu mengelus paha Jisoo seketika perasaan Jisoo mulai aneh, ada sedikit rasa geli dan badannya seolah sedang tersengat oleh listrik, tangan pria itu yang ada dibibir kecil Jisoo turun ke tengkuk Jisoo dan menariknya dengan sangat kuat.

Jisoo membelalakan matanya saat dia merasakan benda kenyal yang beradu dengan bibir kecilnya, ya dia berciuman, ciuman pertamanya, dan yang mengambil ciuman pertamanya sekarang adalah pria yang tidak dia kenal.

Awalnya hanya bibir dan bibir yang menempel tapi pria itu kini sekarang melumat dan menggigit bibir Jisoo yang membuat Jisoo membuka mulutnya karna rasa sakit.

Setelah Jisoo membuka mulutnya pria itu pun memasukkan lidahnya kedalam mulut Jisoo yang membuat Jisoo tambah terkejut Jisoo diam tak membalas perlakuan pria itu dibibir kecilnya, tangan kekar pria itu bergerak liar di paha milik Jisoo.

Jisoo yang yang merasakan ada pergerakan di pahanya lantas berontak dan memukul dada bidang milik sang pria namun tenaga sang pria sangatlah kuat dia tidak bisa melawan pria itu, badan pria itu jauh lebih besar darinya, air matanya kini tak bisa ditahan lagi dia menangis saat tangan pria itu beranjak ke area sensitifnya.

Pria itu menyadari bahwa kini Jisoo menangis pun kini sedikit kesal.

Dengan menahan rasa kesalnya tangan pria itu membelai rambut Jisoo lagi dengan lembut lalu menyeripkan sedikit rambut ke belakang kedua telinga Jisoo dan dia menatap wajahnya lagi.

Selesai menatap wajah Jisoo pria itu menghapus air matanya, "Aku tak suka melihat wanita menangis," ucap pria itu tapi Jisoo malah tambah menangis, "diamlah aku tidak akan melakukan itu lagi padamu, berhentilah menangis." Lanjut pria itu lagi tapi Jisoo masih saja terus menangis.

Mine | BTSXBP | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang