⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
"Bibi Lee," panggil Jisoo dari arah perpustakaan, "Bibi Lee, bisakah kau membantuku ke kamar?" Pinta Jisoo lagi dengan sedikit teriak.
Tak lama seseorang datang dari arah belakang Jisoo, "Bibi Lee bisakah kau membantuku bangun dan berjalan ke kamarku?" Tanya Jisoo sambil merapihkan buku-buku yang dia baca.
Perlahan seseorang itu mendekat pada Jisoo, "Bibi Lee?" Panggil Jisoo lagi karena seseorang yang dia sangka Bibi Lee itu tak kunjung menjawabnya.
Saat Jisoo menoleh ke belakang, tiba-tiba saja Jisoo dikejutkan dengan seseorang yang memakai pakaian hitam, memakai masker dan juga topi hitam, untuk menutupi semua wajahnya.
"S-siapa kau?" Tanya Jisoo yang ketakutan sambil memegang perutnya.
Seseorang itu meletakan telunjuknya di depan masker yang dia kenakan, "Mau apa kau?!" Teriak Jisoo.
"Shh!"
Tiba-tiba seseorang itu membuka masker dan topi yang dia pakai menampilkan wajahnya, dan ternyata itu adalah Yeri.
"Kim Yeri, apa yang kau lakukan?" Tanya Jisoo. Yeri mendekati Jisoo dan membelai wajah Jisoo dengan tangannya yang sudah dia pakaikan sarung tangan.
"Ini semua karena dirimu, kau selalu saja hidup bahagia dan beruntung, sedari kecil aku selalu membencimu, kau harus merasakan bagaimana rasanya hidup di dalam penderitaan," ucap Yena sambil mengeluarkan pisau lipat di sakunya.
"Yeri-ah, kumohon ... Kita bicarakan ini baik-baik, kumohon jangan seperti ini ...." Lirih Jisoo yang ketakutan.
"Ah, kau benar, seharusnya kita bicara kan ini baik-baik," ucap Yena sambil tersenyum, Jisoo yang mendengar itu ikut tersenyum.
Namun saat Jisoo tersenyum, Yeri malah terkekeh, "Apa kau kira aku akan mengatakan itu?" Tanya Yeri dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Ye-"
"Jika aku tak bisa bahagia, maka kau harus menderita ucap Yena sambil mengelus perut Jisoo, "Yeri-ah ... Kumohon ...." Mohom Jisoo sambil mencoba melindungi perutnya.
"Dia mencintaimu karena kau sedang mengandung bayinya bukan? Maka aku harus melenyapkan bayimu terlebih-"
Jisoo menampar Yeri yang hendak menusukkan pisau lipat itu keperutnya, "Apa yang mau kau lakukan, Kim Yeri?! Kau ingin membunuh bayiku yang tak bersalah?! Aku tak keberatan jika kau menyakitiku! Tapi jika kau menyakiti bayiku, aku tak akan diam saja!" Teriak Jisoo.
Yeri terkekeh, "Sekarang aku seorang ibu! Aku tak akan membuarkanmu menyakiti bayiku!"
"Sialan!" Teriak Yeri sambil melayangkan pisau lipat itu pada Jisoo yang untungnya langsung dihindari, meskipun pipinya sedikit terkena goresan pisau lipat.
Jisoo terduduk di lantai dengan memegang perutnya yang terasa sakit karena dia yang tiba-tiba berdiri untuk menghindar dari serangan Yeri.
"Dasar sialan kau, Kim Jisoo!" Teriak Yeri dan hendak kembali menusuk Jisoo dan perutnya.
Jisoo dengan sekuat tenaga berdiri dan mencoba berlari keluar untuk meminta pertolongan pada siapapun yang ada di sana.
Saat dia baru saja membuka pintu perpustakaan dia di sambut dengan dua pelayan yang biasanya mengantarkan makanan sudah berlumuran darah dan terkapar lemas di depan pintu perpustakaan.
Jisoo menutup pintu perpustakaan dan menguncinya agar Yeri tak bisa keluar.
"Nyo-nya ... Segeralah pergi ...." Lirih salah satu dari pelayan itu, "Tapi kalian-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | BTSXBP | END
Fiksi PenggemarBaca aja dulu siapa tau nyaman:) up gimana mood ya:) ini hanya sebuah karangan dari otak kecil author dimohon bijak untuk membacanya:)) INGET JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAA^_^ PERINGATAN : ⚠️21+ mohon dibaca dengan bijak🙏🏻⚠️