Chapter 19

1.6K 130 3
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Kenapa tak langsung menghubungi Hoseok Hyeong?"

Kini Taehyung duduk di sisi kasur Jisoo. Dia yang selama ini tinggal di apartemennya kembali ke villa-nya karena mendengar bahwa Jisoo tak sadarkan diri.

"Maaf, Tuan, tapi saat aku mengantarkan sarapannya seperti biasa, tapi Nyonya tiba-tiba saja dia menutup hidung dan mulutnya lalu berlari ke toilet dan muntah-muntah," jelas bibi Lee.

"Yang aku pikirkan saat itu hanya tuan saja, tapi setelahnya kami langsung menghubungi dokter Jung." Lanjut bibi Lee, "Lalu dimana Hoseok Hyeong?" Tanya Taehyung.

"Tadi saat aku menghubunginya, dia mengatakan jika dia sedang rapat dengan para dokter lainnya dari rumah sakit pusat, dia mengatakan bahwa akan memakan waktu 1 jam agar bisa sampai kesini," jelas paman Lee.

"Lalu mana bekas sarapannya?" Tanya Taehyung yang tak henti-hentinya mengusap tangan Jisoo. Salah satu pelayan kini mengambil sisa sarapan yang dimakan Jisoo sebelum kehilangan kesadarannya.

"Ini, Tuan," ucap pelayan yang membawa nampan berisi sarapan Jisoo. Dengan segera Taehyung memakan sisa dari sarapan Jisoo dan saat dia memakannya dia tak merasakan sesuatu hal yang aneh, bahkan susunya sekalipun.

Tak lama setelah itu Hoseok datang dengan terburu-buru masuk kedalam kamar Jisoo, "Minggir, aku butuh ruang untuk memeriksanya," ucap Hoseok lalu dia pun memeriksa Jisoo dengan fokus.

Setelah cukup lama dia memeriksa tubuh Jisoo, dia pun menghela napasnya, "Bibi Lee," panggil Hoseok, "Iya, dokter Jung, apa yang terjad-"

"Apa kau merasa ada yang aneh denganya?" Tanya Hoseok yang kini menyuntikan sebuah cairan pada lengan Jisoo dengan nada yang sangat tenang.

Bibi Lee kini nampak berpikir sebentar, "Mungkin ada, akhir-akhir ini Nyonya selalu makan sedikit lebih banyak dari biasanya, dia juga selalu mengeluhkan jika perutnya sakit, dia juga sering mual sepanjang hari, hidungnya juga sedikit sensitif dan ju- Ah, apa jangan-jangan ...."

Hoseok mengangguk sambil tersenyum membuat Bibi Lee menutup mulutnya terkejut sekaligus bahagia, paman Lee dan bahkan para pelayan yang menyaksikan dan paham ikut bahagia.

Sedangkan Taehyung? Dia tak paham maksud ini semua, "Kenapa kalian semua malah bahagia? Istriku masih belum sadar dan kalian sudah bahagia?" Kesal Taehyung.

"Bodoh. Apa kau tak mengerti maksud dari perkataan Bibi Lee?" Tanya Hoseok, "Memangnya apa?" Tanya Taehyung balik dengan polos nya di usia yang tergolong cukup tua, "Bodoh. Istrimu sekarang sedang mengandung," jawab Hoseok sambil menepuk bahu Taehyung.

"Oh- Apa?! Mengandung? Me-mengandung? A-anak? Bayi? A-aku ... Aku ... Akan menjadi seorang ayah?"

Hoseok mengangguk sambil tersenyum pada Taehyung, "Kemungkinan kau akan segera menjadi seorang ayah, tapi aku masih belum bisa memastikannya, saat keadaannya sudah baik-baik saja bawa dia ke rumah sakit, aku akan mengeceknya lagi," ucap Hoseok lalu mengemasi barang-barang nya yang dia bawa dan menyerahkan secarik kertas pada Paman Lee.

"Paman Lee, tolong tebus obat dan vitamin yang aku tulis ini di klinik, sepertinya dia masih terkejut dengan kabar mendadak ini, Bibi Lee, biarkan dia istirahat untuk beberapa jam, setelah bangun nanti berilah dia makan lalu minum vitaminnya dan jika dia masih merasakan sakit beri obatnya sesuai intruksi yang sudah aku tulis," ucap Hoseok lalu pergi.

"Oh, karena ini kabar yang cukup baik kau tak perlu mentransfer biaya apapun padaku, anggap saja ini ucapan selamat ku untuk kalian." Lanjutnya sebelum benar-benar pergi.

Mine | BTSXBP | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang