Chapter 12

1.9K 139 2
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Setelah sampai, Jungkook segera menarik Lisa dan Chaeyeong ke lantai apartemennya, saat dia tiba di depan unit milik Jimin dia menggedor pintunya dengan menggunakan kakinya, "Hyeong, buka pintunya!" teriak Jungkook sambil tetap menggedor pintu unit Jimin.

"Aish, ada apa dengan anak itu, sepertinya aku harus melaporkannya," ucap Jimin dan berjalan dengan malas ke arah pintunya.

Saat membuka pintunya Jungkook segera mendorong Chaeyeong masuk kedalam apartemen Jimin, "bersenang-senanglah, Hyeong," ucap Jungkook lalu menutup pintunya dan menekan sesuatu pada tombol kunci password milik Jimin.

"HEI, JEON JUNGKOOK, KAU MELAKUKAN APA PADA TOMBOL PASSWORDKU!!" teriak Jimin dari dalam apartemennya yang mungkin sia-sia karna unit nya dan unit Jungkook kedap suara jika dari dalam, "AKH! AKU LUPA JIKA INI KEDAP SUARA!" teriak Jimin frustasi dan langsung mengacak-ngacak rambut hitamnya.

"Jimin-ssi, apa kau bisa membuka pintunya? Aku harus menyelamatkan temanku," ucap Chaeyeong pada Jimin.

"Jimin-ssi?"

"Apa kau bisa diam! Jangan memikirkan temanmu dulu, lihat kita juga terjebak disini! Aku terjebak di dalam apartemenku sendi-" ucapan Jimin terpotong oleh suara dari perutnya.

"Jimin-ssi, apa kau lapar?" Tanya Chaeyeong, "Itu bukan suara perutku," ketus Jimin sekaligus malu, "Kau tidak mau mengaku, Jimin-ssi? Apa kau baru saja bangun tidur?" Tanya Chaeyeong, "Kenapa kau banyak tanya sih," kesal Jimin dan langsung duduk di sofanya.

"Makanlah," ucap Chaeyeong yang memberikan sebuah roti yang dia beli tadi dengan Lisa kepada Jimin.

Jimin yang mendengar itu hanya melihat Chaeyeong saja tanpa mengatakan apapun, "hei, makanlah jika kau lapar," ucap Chaeyeong lagi.

Jimin mengambil roti itu dan segera memakannya, "di mana dapurmu?" Tanya Chaeyeong dan Jimin menjawab hanya dengan menunjuk saja, Chaeyeong pun berjalan ke arah dapur setelah menyimpan tas dan buku yang dia bawa di meja depan sofa.

.

"Tuan, apakah baik jika kita mengabaikan, Nyonya? Bahkan tadi saat aku mengantarkan beberapa pakaian pada nyonya, dia masih duduk di atas kasurnya tanpa mengenakan pakaian," ucap Bibi Lee dengan khawatir.

Taehyung terlihat berpikir sebentar, "Kalau begitu bawakan makanan untuknya dan pastikan dia memakannya," ucap Taehyung dingin, namun jauh di dalam hati nya dia sangat mencemaskan Jisoo.

"Baik, Tuan," ucap Bibi Lee yang langsung membawakan beberapa makanan untuk Jisoo.

Saat Bibi Lee masuk ke dalam kamar Jisoo, bibi Lee terkejut karna melihat Jisoo yang masih diam di atas kasurnya tanpa mengenakan sehelai kain pun.

Perlahan bibi Lee mendekati Jisoo yang terlihat masih memeluk lututnya yang berbalut selimut tebal berwarna biru laut.

"Nyonya, kau harus membersihkan dirimu, setelah itu makanlah," ucap Bibi Lee.

Jisoo perlahan mengadahkan kepalanya lalu melihat Bibi Lee yang sudah ada di hadapan nya tengah tersenyum sambil memgelus rambutnya lembut.

Dengan segera Jisoo memeluk Bibi Lee dan kembali menangis, Bibi Lee mengelus punggung dari Jisoo.

Dia tahu apa yang terjadi pada Jisoo semalam. Awalnya dia hanya ingin mengantarkan kopi ke ruang kerja Tuannya, tapi saat melewati kamar Jisoo dia mendengar suara desahan dari dalam kamar itu.

Mine | BTSXBP | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang