⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
Disaat malam yang dingin disuatu taman yang gelap dan ditumbuhi banyak pohon yang rindang, terlihat seorang gadis yang sedang termenung disebuah kursi taman yang sudah berkarat sambil menatap langit.
"Ayah ... Ibu ... Aku merindukan kalian, apa kalian juga merindukanku? Apa kalian baik-baik saja disana? Aku disini baik-baik saja, aku makan dan tidur dengan baik, hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke-19," ucap gadis itu lirih "aku-"
"Apa kau selalu seperti ini?" ucap gadis misterius yang tiba-tiba datang, gadis yang duduk dikursi taman itu pun menoleh.
"Apa kau selalu datang kesini setiap malam? Apa kau tidak takut ada yang menculikmu?" tanya gadis misterius itu lagi, "Kau siapa?" tanya gadis yang duduk di kursi itu.
"Bolehkah aku duduk dulu?" tanya gadis misterius itu lagi, "Duduklah," ucap gadis yang duduk di kursi itu singkat, "Namaku, Kim Jennie," ucap gadis misterius itu, "Lalu kau?" Lanjutnya.
"Namaku, Kim Jisoo," jawab gadis yang Jennie temui, "Hei, kau belum menjawab pertanyaanku tadi, apa kau selalu datang kesini setiap malam? Apa kau tidak takut jika ada yang menculikmu?" Tanya Jennie lagi.
"Tidak setiap malam, hanya saat ulang tahunku saja, aku takut tapi aku tidak tahu harus kemana, jadi aku kesini," jawab Jisoo lesu, "lalu kau kenapa bisa ada disini?" Lanjut Jisoo "Ah, aku hanya sedang lewat saja," jawabnya santai.
Beberapa menit mereka tidak berbicara satu sama lain membuat suasana yang canggung untuk keduanya, "Hei dimana rumahmu?" ucap Jennie mencairkan suasana, "Ah, aku baru saja keluar dari rumah sewaku yang lama," jawab Jisoo dengan senyum canggung.
"Apa kau mau mampir kerumahku? Rumahku tidak jauh dari sini," tawar Jennie, "Bolehkah?" tanya Jisoo, "tentu saja, ayo,"
Sesampainya di depan rumah Jennie, "Apa kau tidak takut aku akan menjualmu pada pria hidung belang?" tanya Jennie tiba-tiba saat hendak membuka pintu rumahnya.
"E-eh, aku ... Aku hanya merasa bahwa kau adalah orang yang baik," jawab Jisoo canggung, mendengar perkataan Jisoo Jennie menghela napasnya, "Masuklah," ucap Jennie lalu memasuki rumah kecilnya itu dan diikuti oleh Jisoo.
Saat Jisoo sudah masuk kedalam rumahnya dan duduk di sofa kecilnya Jennie pun memberikan coklat hangat untuk Jisoo dan soda untuk dirinya sendiri, "Apa kau selalu minum soda tiap malam?" Tanya Jisoo, "Ah aku sudah biasa," jawabnya singkat, "oh ya, Jisoo-ssi kemana kau akan pergi setelah ini?" Tanyanya lagi.
Jisoo diam sejenak, "Mungkin aku akan mencari rumah sewa baru," jawabnya, "Apa ada rumah sewa yang agak murah disini?" tanya nya lagi.
"Kau tidak tinggal bersama dengan orang tua mu?" tanya Jennie, "Orang tua ku sudah tidak ada sejak 4 tahun yang lalu," ucap Jisoo sambil menundukkan kepalanya, "Ah maaf aku tidak bermaksud-"
"Tidak apa-apa," potong Jisoo memotong ucapan Jennie lalu tersenyum manis.
Jennie kembali menghela napas,"Baiklah kau tinggallah disini, anggaplah rumah sendiri lagi pula orang tuaku juga sudah tidak ada setahun yang lalu, ayo aku antar kau kekamarku," ajak Jennie lalu bangkit dari duduknya dan berniat mengantar Jisoo untuk ke kamarnya.
"Kenapa? Apa kau takut jika aku akan menjualmu?" tanya Jennie karena Jisoo hanya menatapnya saja.
Jisoo menggeleng menjawab pertanyaan Jennie, "lalu kenapa? Apa kau takut aku akan menyiksamu?" Tanya Jennie lagi, Jisoo lagi-lagi menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | BTSXBP | END
FanficBaca aja dulu siapa tau nyaman:) up gimana mood ya:) ini hanya sebuah karangan dari otak kecil author dimohon bijak untuk membacanya:)) INGET JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAA^_^ PERINGATAN : ⚠️21+ mohon dibaca dengan bijak🙏🏻⚠️