Mine | BTSXBP | END

Chapter 16

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Ya, begitu lah ceritanya," ucap Jungkook, "Lalu temanmu? Apa yang dia katakan?" Lanjutnya.

"Dia bilang saat dia ke kamar mandi dia terpeleset lalu berteriak, setelah itu teman mu datang untuk membantunya tapi tak sengaja dia menekan keran showernya dan temanmu ikut terjatuh,"

"Dia jatuh dan menimpa tubuh temanmu, tapi tiba-tiba dia bilang temanmu mencium dia dengan paksa setelah itu, temanmu menguras air di dalam bathup lalu pergi begitu saja," jelas Lisa.

Jungkook yang mendengar itu mengangguk lalu menghela napasnya, "sudahlah kau istirahat saja, temani juga temanmu" ucap sambil memijat dahinya.

"Baiklah, kau juga harus istirahat,"

Lisa kembali ke kamar Jungkook, sementara Jungkook sendiri kini hanya menyandarkan dirinya ke punggung sofa sambil menutup matanya.

.

Mentari pagi bersinar dengan terang, sehingga sinarnya masuk ke celah-celah gorden sebuah kamar menyinari dua orang yang berbeda usia yang masih meringkuk di dalam selimut.

Sorang gadis belia menggeliat kecil lalu membangunkan gadis dewasa disampingnya, "Ibu, bangun," ucap gadis kecil itu lalu kembali tidur, "astaga ... Jam berapa ini?" Tanya gadis dewasa itu yang tak lain adalah Kim Jennie.

Saat Jennie melihat jam yang ada di ponselnya alangkah terkejutnya karena 30 menit lagi dia harus sudah sampai di tempat kerjanya, karena kebetulan hari ini Jennie tidak ada kelas di universitasnya, jadi dia bekerja paruh waktu.

"Yoonji-a, bangun," ucap Jennie yang membangunkan Yoonji "Ibu, aku tidak mau belajar," ucap Yoonji.

"Bangun, Yoonji-ah, aku harus bekerja, saat aku beres mandi nanti aku ingin melihatmu sudah bangun," ucap Jennie yang langsung pergi ke kamar mandi dengan membawa handuknya.

Namun Yoonji tak mendengarkan dan malah melanjutkan tidur nya.

Setelah beberapa menit, Jennie kembali masuk ke kamarnya dan menemukan bahwa Yoonji kembali tertidur.

"Astaga, Yoonji-ah, bangunlah, aku sudah tidak punya waktu lagi, cepat bangun," ucap Jennie sambil menyisir rambutnya dan memakai riasan tipis-tipis.

Yoonji membuka matanya, "Ibu, Ibu, mau ke mana?" Tanya Yoonji, "Aku harus bekerja, Nak, cepat bangunlah," ucap Jennie.

"Bekerja? Kalau begitu aku ingin ikut," ucap Yoonji yang kini tersadar sepenuhnya, "Tidak bisa, kau tidak bisa ikut," tolak Jennie.

"Kenapa? Aku tidak mau berpisah denganmu, aku ingin terus bersama dengan Ibu, aku berjanji tidak akan nakal, tapi tolong bawa aku," mohon Yoonji, "Tidak bisa," tolak Jennie tegas.

"Aku ingin ikut bersama, Ibu!" Teriak Yoonji sambil turun dari kasur Jennie lalu memakai topi miliknya.

"Yoonji-ah, aku harus bekerja, kau diam saja di rumah,"

"Tidak! Pokok nya aku ingin ikut!"

"Baiklah, aku akan membawamu ke tempat kerjaku, tapi kau tidak boleh nakal," ucap Jennie sambil memangku Yoonji yang sudah siap dengan memakai topinya.

"Iya, aku janji aku tidak akan nakal," ucap Yoonji sambil memeluk leher Jennie senang.

Sesampai nya mereka di tempat kerja paruh waktu Jennie di sebuah mini market, Jennie pun meminta izin pada pemilik mini market itu karena telah membawa Yoonji, serta berjanji jika Yoonji tak akan mengganggu pekerjaannya.