Chapter 17

1.7K 133 3
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Kenapa gadis itu ingin menemuiku? Bukannya dia takut padaku?" Tanya Jimin yang kini sibuk dengan ponselnya, "Entah, kekasihku bilang, gadis itu ingin menemuimu," jawab Jungkook yang sedang memainkan game di ponselnya.

"Argh! Aku gagal lagi, sialan," umpat Jungkook sambil menyenderkan kepalanya di punggung sofa.

Karena ucapannya tak di respon oleh Jimin, Jungkook menegokan kepalanya ke arah Jimin yang ada di sampingnya, "Hyeong-"

"Aku harus menemui klienku dulu, jangan lupa matikan lampu saat kau pergi," ucap Jimin lalu pergi meninggalkan Jungkook sendirian.

Jungkook yang merasa kesal hanya mampu mangacak-ngacak rambutnya. Tak lama ponselnya berdering.

"Ada apa, Bu?" Tanya Jungkook.

"Jungkook-ah, harus berapa lama lagi aku harus mengomelimu, cepat pulang ata-"

"Ibu, aku sibuk dengan kekasihku,"

"Berhenti bermain-main dengan wanita bayaran, Jeon Jungkook!"

"Ibu, aku sudah bilang padamu aku sudah berhenti bermain dengan wanita bayaran, sekarang aku sudah mempunyai kekasih, jadi aku harap kalian tidak menjodohkan aku dengan wanita yang tidak kusukai,"

"Ja-"

Jungkook memutuskan telepon sepihak lalu dia pun meninggalkan kamar apartemen Jimin dan pergi ke kamar nya.

Sementara itu, terlihat Jimin yang sedang duduk di dalam ruangan kerja di kantornya, di hadapannya kini terlihat seorang pria dengan menggunakan jas rapi.

"Ceritakanlah, tak perlu takut, aku akan membelamu dan putri kandungmu di persidangan nanti," ucap Jimin.

"semua berawal ketika aku menikah dengan wanita itu, saat menikah dia memiliki seorang putra yang usianya lebih tua 2 tahun dari putriku,"

"Lalu?" Tanya Jimin sambil sesekali menuliskan sesuatu di sebuah kertas.

"Wanita itu selalu menyakiti putriku baik perkataan ataupun fisik dibelakangku, selama ini dia memberikan aku teh yang di campur sesuatu yang membuatku sakit-sakitan sehingga putranya bisa mengantikan posisiku di kantor,"

Perlahan air mata pria itu menetes di pipinya, dengan sedikit menahan kesal pria itu menguatkan dirinya, "Lalu putranya ... Dia sudah membuat putriku mengandung di luar pernikahan ...."

"Awalnya aku menyimpulkan jika putriku melakukan kesalahan dengan kekasih nya dan kekasih nya tidak mau bertanggung jawab, tapi tak sengaja aku mendengar pembicaraan putra tiriku dan putriku, saat itu aku tahu jika ayah dari cucuku itu adalah putra tiriku sendiri ...."

"Ketika cucuku lahir, aku segera mengeceknya, dan ternyata cocok, putra tiriku adalah ayah dari cucuku ...."

Setelah berkata seperti itu pria itu menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Ya, pria itu menangis.

Jimin hanya bisa diam saat mendengar ucapan pria itu, dia menghela napasnya sebentar.

"Apa kau mempunyai bukti atas semua ucapanmu?"

Mine | BTSXBP | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang