⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
"Paman," panggil Jisoo, seketika itu Hyunseok langsung menjawab panggilan Jisoo, "Ada apa, Jisoo-ya?""Bagaimana dengan pria itu?" Tanya Jisoo, "Apa kau ingin bersamanya, Jisoo-ya?" Tanya Hyunseok terkejut, "Paman kau sudah menjaga dan merawatku meski hanya sebentar, aku banyak berhutang budi padamu," ucap Jisoo lalu tersenyum kepada pamannya itu.
Hyunseok yang mendengar perkataan Jisoo terdiam, "Jujur aku tidak pernah bertemu dengannya langsung dia selalu mengirim asisten pribadinya untuk menemuiku, bahkan usianya aku tidak tahu,"
"Yang aku tahu, dia sudah lama berkecimpung didunia bisnis dan masih belum menikah, dia sangat terkenal namun semua orang tidak pernah melihatnya, pernah ada wartawan yang mendapatkan fotonya namun sehari setelahnya wartawan itu menghilang dan tidak ditemukan jejak keberadaannya sampai detik ini,"
"Jisoo-ya, tidak usah buru-buru pikirkanlah dulu, aku tidak ingin merasa bersalah kepada kakakku karena telah memberikan harta yang paling berharga miliknya kepada orang lain yang bahkan tidak aku kenal,"
"Paman, aku sudah memikirkannya, aku memutuskan ingin membantumu," ucap Jisoo, Hyunseok yang mendengar itu seketika rasa bersalahnya semakin membesar.
"Nak, akankah kau menyesal dengan keputusanmu? Aku tak ingin memberikanmu pada orang yang membuat hidupmu nanti menderita," tanpa sadar Hyunseok meneteskan air matanya lagi.
"Paman, aku mohon jangan menangis." Tangan Jisoo mengelus bahu pamannya yang sedikit bergetar karena menangis, "Kau adalah putri dari Kakakku dan Jinha Noona, maka kau juga adalah putriku, Jisoo-ya, kau putriku ...." Tangis Hyunseok sambil memeluk Jisoo.
"Aku hanya ingin kau mendapatkan hidup yang layak dan banyak kebahagiaan." Lanjutnya masih dengan memeluk erat Jisoo seperti seorang ayah yang tidak rela jika putrinya dibawa oleh calon suaminya pergi jauh dari dirinya.
Jisoo yang merasakan itu pun mengelus punggung pamannya, mencoba untuk menenangkan, "Paman, aku mohon jangan menangis, aku akan membantumu," ucap Jisoo lalu Hyunseok melepaskan pelukannya pada Jisoo dan menyudahi tangisannya lalu beralih menggenggam tangan Jisoo.
"Jisoo-ya, aku tanya lagi kepadamu, apa kau benar ingin menerima ini? Jika kau terpaksa dan nantinya disana kau menderita lebih baik aku bujuk Yeri untuk menggantikanmu saja," ucap Hyunseok, "Tidak, Paman, aku yang akan melakukannya, aku lihat Yeri dan kekasihnya sangat saling mencintai jangan merusak kabahagiaan mereka," ucap Jisoo "tapi-"
"Paman, aku berjanji padamu aku akan babagia, kau bilang tadi dia menginginkanku kan? Jika dia menginginkanku maka dia pasti akan membuatku bahagia, Paman, kau tidak usah khawatir," ucap Jisoo sambil tersenyum.
Hyunseok tak mengira bahwa Jisoo keponakannya ini masih polos dan lugu, sama persis seperti ibunya, mengingat ibu dari Jisoo dia tersenyum miris.
"Jika itu memang keputusanmu, ingat hubungi aku jika kau berubah pikiran, aku tidak akan marah padamu," ucap Hyunseok sambil mengelus rambut keponakannya itu.
"Iya, Paman, aku mengerti, aku sangat menyayangimu, kau sudah seperti Ayahku sendiri," ucap Jisoo masih tetap dengan senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya.
"Baiklah, di mana kau tinggal sekarang? Aku akan mengantarmu pulang," ucap Hyunseok sambil menyalakan mobilnya, "Tidak, Paman, aku ada kelas malam hari ini dan sebentar lagi aku harus masuk ke dalam," bohong Jisoo.
"Kelas malam? Kau memang giat belajar ya," ucap Hyunseok, "baiklah kalau begitu kau hati-hati saat pulang nanti, jangan pulang terlalu larut, jika ada apa-apa ingat hubungi aku." Lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | BTSXBP | END
FanfictionBaca aja dulu siapa tau nyaman:) up gimana mood ya:) ini hanya sebuah karangan dari otak kecil author dimohon bijak untuk membacanya:)) INGET JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAA^_^ PERINGATAN : ⚠️21+ mohon dibaca dengan bijak🙏🏻⚠️