07

16.4K 1.9K 61
                                    

Guanlin dan Renjun menikmati perjalanan dengan tenang, pria jangkung itu sesekali melirik kearah Renjun disebelahnya yang hanya diam menatapi jalanan.

“Ekhem”

Renjun menoleh saat mendengar pria disebelahnya mendehem, entah mengapa dia juga merasakan bahwa tenggorokannnya kering. Pemuda bertubuh mungil itu nampak salah tingkah dan mendehem pelan.

“Kau... Hmm bagaimana aku memulai pembicaraan ini?” Guanlin bertanya-tanya.

“Apa kau lelah?” Tanya Guanlin, pria itu merutuki kalimatnya. Jelas saja, Renjun bekerja sejak siang dan itu adalah pertanyaan bodoh.

“Ah uhm...” Renjun memutar bola matanya merasa bingung harus menjawab pertanyaan Guanlin.

“Mau mampir mencari makan sebentar?” Tawar Guanlin lagi.

“Tidak buruk” Sahut Renjun lembut.

Pria dengan bibir tebal itu menjilat bibir bawahnya menahan rasa gembira karena Renjun tak menolak ajakannya untuk makan. Dia kemudian menambah laju mobilnya mencari tempat untuk makan.

°°Play Date°°

Mobil milik Jeno berhenti didepan rumah Jaemin. Sebelum pemuda itu memutuskan turun, dia tatap Jeno disampingnya yang juga menatapnya.

“Sudah lebih baik?” Tanya Jaemin, pria itu hanya mengangguk dengan senyum tipis.

“Terima kasih untuk kencan malam ini” Ucap Jeno lembut, Jaemin hanya membalas dengan senyum.

“Istirahatlah” Ucap Jeno kemudian.

“Eung... Kabari aku setelah kau sampai dirumah ya?”

“Kenapa?”

“Aku tidak yakin kau benar-benar merasa lebih baik. Ada jembatan didepan sana, aku khawatir kau akan lompat karena terlalu memikirkan dia” Kekeh Jaemin.

“Cih, jika aku serapuh itu. Aku pasti sudah bunuh diri sejak lama” Sungut Jeno dengan seulas tawa.

“Aku ini dominan tangguh. Jangan khawatirkan aku, sebaiknya fikirkan dirimu. Kapan kau akan mulai berkencan dan melakukan adegan seperti di film tadi” Ledek Jeno membuat Jaemin mengerucutkan bibirnya sebal.

“Atau kau mau mencobanya bersamaku?” Tawar Jeno dengan satu alis terangkat naik, Jaemin bergidik saat melihat seringai nakal diwajah Jeno.

Sang dominan kemudian tertawa melihat raut wajah ketakutan Jaemin.

“Seperti penjahat kelamin” Ledek Jaemin membuat kedua alis Jeno naik, dia terkejut dengan ledekan yang dilontarkan Jaemin.

“Kau bilang apa?” Tanya Jeno.

“Tidak” Balas Jaemin diselingi tawa, dia lantas membuka sabuk pengaman lalu keluar dari mobil Jeno takut jika pria itu marah. Tapi Jaemin tahu bahwa Jeno tidak seperti itu.

Jeno tersenyum melihat tingkah Jaemin yang menurutnya menggemaskan. Jaemin merendahkan tubuhnya untuk melihat Jeno yang berada didalam mobil.

“Masuklah dan istirahat” Ucap Jeno yang dibalas anggukan oleh Jaemin.

Jemari mungil Jaemin naik untuk melambai pada Jeno dan pria itu menanggapi dengan senyum cerah, lalu setelahnya mobilnya melaju meninggalkan pelataran rumah Jaemin.

Pemuda dengan bibir tipis itu menghembuskan nafas selepas kepergian Jeno, dia lalu melangkahkan kakinya untuk masuk. Melihat kondisi rumah yang sepi sepertinya Renjun belum pulang.

°°Play Date°°

Renjun menikmati camilan dengan tenang begitu pula dengan Guanlin. Sejak tadi keduanya tak banyak bicara.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang