- SEQUEL 4 -

11.7K 1.2K 71
                                    

“Iya Daddy, sedikit lagi... Ayo kesini” Teriak Jisung dengan tangan mengayun meminta Jeno yang berada tiga meter didepannya untuk datang.

Sang Daddy tersenyum dengan iris berkaca-kaca, kakinya yang gemetar masih sekuat tenaga berusaha untuk melangkah menghampiri Jisung. Jaemin yang berada dibelakangnya tersenyum dengan tangan yang siap merengkuh jika Jeno jatuh.

“Daddy datang” Tutur Jaemin tersenyum.

Sudah dua bulan Jaemin disini, membantu Jeno untuk kembali berjalan, dan dia memiliki peningkatan dari hari ke hari. Hari ini Jeno mulai lepas kruk, meski sedikit gemetar tapi dia memiliki tekat kuat. Agar impian putranya segera tercapai.

“Yeeeeey Daddy sudah bisa berjalan” Teriak Jisung melompat-lompat saat Jeno berdiri didepannya, pria itu tertawa lalu menoleh kearah Jaemin dibelakangnya yang berjalan menghampirinya.

“Bagaimana Sayang?” Tanya Jaemin.

“Masih sedikit gemetar tapi lebih baik dari kemarin” Balas Jeno.

“Ayo duduk dulu” Titahnya, Jeno mengangguk lalu mendudukkan tubuhnya pada kursi taman dirumah Taeyong. Jisung ikut duduk disamping sang Daddy yang tengah meneguk air mineralnya.

“Bulan depan aku masuk sekolah. Berarti Daddy dan Papa bisa mengantarku kesekolah bersama” Cicitnya dengan mata berbinar membuat Jaemin dan Jeno tertawa.

“Ah padahal aku ingin pamer pada Jesper. Aku juga ingin memberi tahu Ayah” Gumamnya.

“Nanti kita hubungi Ayah dan Papa Renjun” Sahut Jaemin.

Jeno menoleh kearah Jaemin yang duduk disampingnya, ia bawa jemarinya untuk menggenggam jemari Jaemin yang bertumpu diatas pahanya.

“Jisung, ambilkan Daddy jeruk didalam” Tutur Jeno.

“Baik Daddy” Sahut si kecil seraya beranjak meninggalkan kedua orang tuanya.

Ekor mata Jaemin bergerak mengikuti Jisung yang sudah masuk ke dalam rumah mewah Taeyong. Ia lalu menatap Jeno dengan alis bertaut karena sang suami menatapinya lekat dengan senyum yang tak luntur.

“Terima kasih” Ucap Jeno.

“Untuk apa?” Tanya Jaemin

“Karena telah mau kembali padaku dan membantuku dengan sabar untuk berjalan lagi” Tutur Jeno membuat Jaemin menahan tawanya.

“Kenapa kau bicara begitu, itu sudah tugasku sebagai suami cantikmu, berada disisimu dalam kondisi apapun, sesuai sumpah pernikahan kita”

“Benar, maka aku pun akan begitu. Aku mencintaimu”

“Aku juga” Balas Jaemin

Jeno tersenyum lalu memajukan wajahnya untuk mengecup bibir tipis Jaemin, submissive itu membalas ciuman sang suami.

“Uhm Daddy... Ini jeruknya” Ucap Jisung dengan satu tangan menutupi matanya, sementara tangan kanannya menyodorkan jeruk yang ia pegang pada sebuah kantung plastik.

Jeno dan Jaemin tersentak lantas melepaskan pagutan mereka. Keduanya tersenyum malu melihat Jisung masih menutupi wajahnya.

“Sini Sayang” Panggil Jaemin.

Si kecil itu dengan malu-malu membuka penutup wajahnya lalu berjalan menghampiri kedua orang tuanya dan mendudukkan tubuhnya diatas paha Jaemin.

“Apa Daddy dan Papa mau memberiku adik?” Tanya Jisung

“Eh?” Tanya Jeno dengan mata membulat.

Kedunya saling tatap dengan gugup mendengar pertanyaan Jisung.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang