20

13.7K 1.6K 308
                                    

Taeyong yang sedang duduk diruang tengah asik berbincang dengan Haechan lantas menoleh saat melihat Jaehyun masuk bersama Jeno.

Kedua submissive itu terkejut melihat wajah Jeno yang nampak babak belur. Wajahnya hanya tertunduk saat dia mengekor sang Daddy untuk masuk keruang kerjanya.

“Kau tunggu disini” Ucap Taeyong mengusap lengan Haechan sayang.

Dia lalu beranjak untuk mengikuti suami dan anaknya yang masuk kedalam ruang kerja Jaehyun. Irisnya menatap Jaehyun dan Jeno yang diam satu sama lain. Pria yang semula memunggi Jeno itu lantas berbalik dengan rahang mengeras.

PLAK!!!
Taeyong membulatkan matanya saat Jaehyun mendaratkan satu tamparan keras ke pipi Jeno. Sangat panas rasanya, luka bekas pukulan Yuta belum terobati dan kini dia mendapat tamparan dari tangan besar Ayahnya.

“Jaehyun, ada apa?” Tanya Taeyong panik. Dia mengusap pundak putranya sayang.

“Pergi temui Jaemin dan keluarganya. Katakan bahwa kau akan bertanggung jawab menikahi atas anak yang dia kandung” Tutur Jaehyun dingin

Sontak saja hal itu membuat Taeyong terkejut bukan main. Haechan yang menguping dari luar sampai membekap mulutnya sebelum dia kelepasan memekik dan ketahuan menguping.

“Dad!!!” Sahut Jeno.

“Kau menghamili Jaemin?” Tanya Taeyong dengan mata berkaca-kaca. Dia menatap putranya seraya menggeleng tak percaya.

“Bubu, aku tak tahu jika dia berakhir hamil. Tapi aku tidak bisa menikahi dia. Aku tidak mencintainya, bagaimana aku...”

PLAK!!!
Ucapan Jeno terputus saat Taeyong langsung menamparnya. Submissive itu melemparkan tatapan tajam pada putranya.

“Omong kosong apa yang baru saja aku dengar Jung Jeno?” Tanya Taeyong, Jaehyun hanya mengusap mulutnya.

Dia akan biarkan Taeyong memberi putranya pelajaran. Karena jika Jaehyun membela Jeno justru akan melukai perasaan suami cantiknya.

“Beraninya kau meniduri dia, lalu meninggalkannya saat dia hamil dengan alasan kau tidak mencintainya” Omel Taeyong.

“Pergi temui Jaemin dan katakan kau akan menikahi dia”

“Bubu, bagaimana aku bisa menikahi dia dan hidup dengannya sementara aku tidak mencintainya” Sahut Jeno.

“Lalu bagaimana kau bisa meniduri dia tanpa perasaan apapun?” Tanya Taeyong.

“Pergi nikahi Jaemin atau keluar dari keluarga ini. Waktumu dua puluh empat jam untuk berfikir” Ucap pria itu dingin.

Jeno menatap Bubunya tak percaya, ekor matanya hanya bergerak mengikuti Taeyong yang berjalan keluar dari ruang kerja suaminya seraya mengusapi pipinya yang mulai basah akan air mata.

“Kau harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Mencintai atau tidak, jika kau mau membuka hatimu dan melupakan Haechan, perlahan perasaan itu akan tumbuh. Jika kau menolak, kau benar-benar melukai perasaan Bubumu” Jelas Jaehyun lembut, dia menepuk-nepuk pundak putranya lalu berjalan keluar dari ruang kerjanya menyisakan Jeno yang masih mematung sendiri.

Jeno memutuskan keluar dari ruang kerja Daddynya, dengan lesu dia berjalan menapaki anak tangga menuju kamarnya. Dadanya naik saat dia menghembuskan nafas, irisnya bergerak menatap kamarnya yang sudah lama tak ia tempati. Masih sama hanya saja terasa lebih dingin dan asing.

Jeno lantas mendudukan tubuhnya ditepi kasur dengan kedua tangan bertumpu diatas paha dan kepala tertunduk.

Pundaknya tersentak naik saat merasakan sebuah tangan menepuk pundaknya, dia lihat Haechan tersenyum tipis lalu duduk disampingnya.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang