40. MENUJU END

13K 1.3K 92
                                    

“Jeno...” Rengek Jaemin seraya mennguncang tubuh Jeno yang terlelap disebelahnya, pria itu terdengar sesekali meringis seraya mengusapi perutnya.

“Jenoo” Rengek Jaemin lagi.

“Uhm, Ya Sayang” Sahut Jeno dengan suara paraunya, akhirnya sang suami menggeliat dari tidurnya.

Masih dengan rasa kantuk yang menyelimuti, Jeno bangun dari tidurnya dan terduduk diatas ranjang, dia lihat Jaemin sudah duduk disana dengan wajah sayu.

“Kenapa Sayang? Gerah lagi?” tanya Jeno

“Tidak Jeno, kurasa aegi... Ahh perutku sakit” Rintih Jaemin seraya mengusapi perutnya.

“Apa? Jangan bilang? Sayang jadwal operasinya masih Minggu depan” Sahut Jeno panik.

“Jeno jangan berisik, astaga perutku sakit” Racau Jaemin seraya menarik kaos yang dikenakan sang suami membuat Jeno membulatkan matanya kaget karena tubuhnya tertarik.

“Baik... Baik aah jangan tarik kaosku Sayang, aku akan siapkan mobil” Tutur Jeno tergesa, dia menarik kaosnya yang diremat Jaemin lalu setelahnya dia beranjak keluar.

Jeno dengan cepat memakai sandal rumah untuk keluar dari kamar, Jaemin mulai merintih seraya mengusapi perutnya, sesekali dia akan meremat seprai guna menahan rasa mulas pada perutnya.

“Aegi sabar sedikit sayang” Lirih Jaemin.

“JENO!!! ASTAGA LAMA SEKALI” teriak Jaemin.

“Aahh ahh tidak boleh teriak, sakit. Uuuhhh”

Pria itu nampak panik sendiri, yang bisa ia lakukan hanya menghembuskan nafasnya secara perlahan.

“Sabar Sayang” Teriak Jeno, tak lama dominan yang hanya mengenakan kaos putih polos dibalut celana selutut itu berlari memasuki kamar.

Dia dengan cepat menyibak selimut yang membalut tubuh suami cantiknya lalu menggendong Jaemin untuk menuju mobil mereka diteras rumah.

“Jeno sakit” Rengek Jaemin.

“Tahan Sayang, astaga kenapa dia tidak sabar sekali mau keluar. Harusnya satu Minggu lagi” Racau Jeno.

Jaemin hanya sibuk menaik turunkan nafasnya meredam rasa sakit diarea perutnya sembari terus mengusapi calon anaknya. Setelah Jeno mendudukan tubuhnya Jaemin pada kursi disebelah kemudi dan mengunci pintu rumah, dia bergegas melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

“JENO!!! LEBIH CEPAT” teriak Jaemin, matanya terpejam erat membuat sang suami semakin panik, pria itu menambah laju mobilnya dan melihat Jaemin yang sudah berpeluh.

Setelah menempuh perjalanan lima menit, akhirnya mobil Jeno tiba diteras rumah sakit, dia keluar lebih dulu untuk memanggil petugas dan tak lama petugas datang menjemput Jaemin.

Setelah memarkirkan mobilnya, Jeno lantas masuk untuk menghampiri Jaemin. Jeno hanya bisa diam saat dokter tengah memeriksa kondisinya.

“Siapkan ruang operasi” Titah sang dokter pada perawat disebelahnya.

“Tuan, silahkan menandatangani persetujuan operasi. Pasien harus segera di operasi” Ucap perawat lain.

Jeno hanya mengangguk lalu dia berlari menuju meja resepsionis. Setelah mengurus segala keperluan untuk operasi, Jeno kembali ke ruang rawat Jaemin, disana dia melihat suami cantiknya duduk diatas ranjang sudah mengenakan piyama rumah sakit.

Jeno berdiri didepan brankat Jaemin dan melihat sang suami cantik yang duduk menghadapnya, wajahnya nampak sendu dan rintihan kecil terdengar dari bibir tipisnya.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang