10

15.6K 1.8K 37
                                    

“Selamat datang...” Sapa Renjun

Dia yang tengah sibuk pada komputer didepannya menoleh saat mendengar lonceng pengunjung berbunyi, wajahnya yang semula ceria langsung berubah datar saat melihat Guanlin masuk dengan wajah gugupnya.

“Satu americano dan roti keju?” tanya Renjun yang dibalas anggukan oleh Guanlin.

Renjun masih dengan wajah datarnya mulai menyiapkan pesanan milik Guanlin, sementara pria jangkung itu diam menunggu pesanannya selesai.

“Renjun” Panggil Guanlin.

“Bisa kita bicara setelah shiftmu selesai?” tanya Guanlin, Renjun menghentikan pekerjaannya lalu beralih menatap Guanlin penuh tanya.

“Aku harus segera kembali karena Gegeku datang hari ini” Jawab Renjun dingin.

“Kalau begitu aku akan bicara disini saja” Ucap Guanlin membuat Renjun membulatkan matanya.

“Benar, aku menyukaimu. Tujuanku mengajakmu malam itu untuk makan dan mengantarmu pulang adalah agar aku bisa melakukan pendekatan denganmu. Seperti halnya kebanyakan orang saat mereka mulai menyukai seseorang, maka mereka akan mengambil kesempatan untuk memulai proses pendekatan...”

“... Maka akupun begitu. Renjun, mau kah kau memberiku kesempatan?”

Renjun panik tentu saja, bagaimana para pengunjung melihat kearah keduanya dengan senyum seraya saling berbisik.

“Hei, kau gila ya? Aku malu bodoh”

“Aku bisa menjadi bodoh dihadapan orang yang aku sukai, karena dia telah menyita seluruh akal sehatku”

“Jadi, bagaimana Na Renjun? Kau akan memberiku kesempatan kan untuk memulai proses pendekatan dan saling mengenal?” Tanya Guanlin kemudian.

Renjun menatapi para pengunjung yang seolah menanti jawabannya, dia benar-benar merutuki Guanlin dengan segala keberanian pria itu.

“Ba-baiklah. Aku akan memberimu kesempatan” Ucap Renjun pada akhirnya membuat beberapa pengunjung bersorak menggoda mereka.

“YES” Pekik Guanlin mengepalkan tangannya erat seraya melompat kecil membuat para pengunjung tertawa sementara Renjun hanya memejamkan matanya, dia menepuk keningnya karena malu.

“Baiklah, kalau begitu dimana pesanku?” Tanya Guanlin.

“Ah ini” Ucap Renjun seraya menyerahkan nampak pesanan Guanlin, setelah membayar Guanlin langsung meraih tempat duduk kosong untuk mulai makan.

°°Play Date°°

Jaemin yang tengah mengkonsumsi obatnya menoleh saat mendengar suara kunci terbuka, tak bersalang lama munculnya sosok pria berwajah manis menjinjing tas besar.

“Dejun-ge” Teriak Jaemin riang, pria yang diketahui bernama Dejun, dikenal sebagai anak pertama keluarga Nakamoto itu tersenyum saat melihat adiknya.

Jaemin langsung berlari, melupakn fakta bahwa bagian bawahnya masih sakit. Dejun tertawa melihat Jaemin yang selalu akan manj tiap kali bertemu, pemuda itu langsung berdiri dibelakang Dejun lalu melompat meminta digendong.

Seperti kebiasannya ketika kecil yang tak pernah berubah. Dejun tertawa seraya menahan paha Jaemin dibelakangnya agar tak jatuh dari gendongannya.

“Mana Renjun?” Tanya Dejun melisik rumah mereka yang nampak sepi.

“Dia ada shift malam Ge” Jawab Jaemin

“Lalu kau? Kenapa tidak bekerja? Apa kau hanya akan menghabis uang Ayah hmm?” tanya Dejun lalu mendudukan tubuh Jaemin disofa.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang