- SEQUEL 3 -

12.3K 1.3K 112
                                    

Jisung berdiri dibelakang kedua orang tuanya, dia hanya diam memperhatikan Jaemin yang membantu Jeno naik keatas ranjang, ada seulas senyum dibibirnya saat dia melihat Jaemin membalut tubuh Jeno dengan selimut.

“Kau akan tidur disini kan?” tanya Jeno, Jaemin hanya menjilati bibirnya dengan iris bergerak gelisah, dia kemudian menoleh kearah Jisung.

“Papa, ayo. Aku mengantuk” Tutur Jisung menarik lengan Jaemin untuk naik keatas ranjang.

Jaemin tak bisa berbuat banyak, dia berakhir naik keatas ranjang, membiarkan Jisung tidur ditengah -tengah mereka. Jeno mengulum senyum lebar, dia lantas memposisikan dirinya miring menghadap Jisung dan Jaemin dengan satu tangan menjadi bantal. Sementara tangan lain bertumpu diatas perut Jisung.

Jisung menarik tangan Jaemin yang juga miring, menumpukan jemari lentiknya diatas tangan Jeno dan sang dominan dengan cepat menggenggam jemari Jaemin.

“Wajah Papa merah” Goda Jisung dengan seulas senyum.

Jeno ikut tersenyum melihat rona malu diwajah Jaemin, sementara submissive itu memalingkan pandangannya.

“Daddy” Panggil Jisung.

“Iya Sayang” Jawab Jeno

“Kapan kita bisa jalan bersama seperti Jesper?” Tanya Jisung.

“Jesper?” Jeno bertanya-tanya.

“Temannya saat di China” Sahut Jaemin.

“Setiap akhir pekan, Jesper akan pergi liburan dengan Daddy dan Papanya. Setiap pulang, dia akan menceritakan bagaimana Daddynya sangat memanjakan dia. Daddynya juga sering membawakan mainan setiap kali pulang dari luar negri”

Jaemin hanya diam dengan mata berkaca-kaca mendengar cerita Jisung. Bisa di bayangkan seperti apa sedihnya wajah Jisung ketika mendengar setiap cerita Jesper. Dia pasti ingin bermain bersama Daddynya.

“Meskipun Ayah selalu mengajakku liburan di akhir pekan. Aku ingin seperti Jesper, pergi bermain di taman atau ke pantai dengan Daddy dan Papa” Tuturnya lirih.

“Aku takut jika Papa Renjun punya anak, Ayah tidak akan menyayangiku lagi. Kukira hidupku akan menyedihkan karena aku tidak punya Daddy” Lirihnya.

“Kau punya Daddy Sayang. Daddy disini”

“Kenapa orang dewasa itu rumit? Aku punya Daddy dan Papa tapi kenapa kalian tidak bisa bersatu? Papa bilang, aku akan tahu suatu saat nanti. Aku tidak mau beranjak dewasa, aku tidak mau seperti Daddy dan Papa. Aku ingin jadi anak kecil seperti ini, jadi Papa bisa mengabulkan semua keinginanku” Rajuknya dengan bibir mengerucut dan ia tampak melipat kedua tangannya didada.

Jeno dan Jaemin terkekeh melihat tingkah putra mereka.

“Kau persis seperti Papamu. Papamu dulu juga, selalu merajuk dan mengerucutkan bibirnya seperti ini” Kekeh Jeno.

Jaemin tersenyum malu mendengar ucapan Jeno, dulu dia sangat suka bermanja-manja pada suaminya.

“Papa...” Panggil Jisung.

“Iya Sayang”

“Tidak bisakah kita tinggal disini? Bersama Daddy”

“Kita bisa datang kesini kapanpun kau mau Sayang” Jawab Jaemin.

Jeno tersenyum kecut mendengar jawaban Jaemin.

“Aku tidak mau. Aku ingin tinggal dengan Daddy. Aku ingin bersama Daddy” Rengek Jisung.

“Kenapa Papa tidak mau bersama Daddy? Memangnya Daddy jahat? Kalau jahat kenapa tidak dipenjara? Kata Papa Renjun, orang jahat akan dimasukkan ke penjara. Daddy tidak, jadi Daddy bukan orang jahat kan?” Omel Jisung.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang