PLAY DATE [NOMIN]✓

39

Jeno dan Jaemin turun dari mobil yang terparkir dihalaman rumah keluarga Jung, sang submissive langsung menautkan jari-jarinya menggenggam jemari sang dominan dengan posesif, Jeno hanya melempar senyum lalu mengajak suami cantiknya untuk masuk kedalam rumah.

Keduanya dapat melihat pemandangan dimana Taeyong tengah menggendong seorang bayi mungil dengan gemas seraya bersenandung kecil, sesekali dia akan mengajak bayi itu bicara. Raut wajah kebahagiaan nampak jelas diwajahnya.

Begitu pula Mark yang nampak berseri-seri dan Haechan yang mengulum senyum melihat tingkah Papa mertuanya.

“Oh, Jeno dan Jaemin datang?” Tanya Jaehyun.

Semua yang ada diruang tamu lantas menoleh, keduanya tersenyum pada anggota keluarga mereka, lalu mengambil posisi duduk didepan Mark dan Haechan.

“Maaf ya Hyung, kami baru sempat datang. Jaemin ingin menikmati masa-masa bulan madu kami” Ucap Jeno.

“Aish tidak masalah. Bagaimana bulan madu kalian?” Tanya Mark dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

“Menyenangkan tentu saja” Sahut Jaemin, Haechan hanya mengulum senyum miring melihat wajah pria itu mengejek kearahnya.

“Selamat ya Hyung atas kelahiran anak kalian” Ucap Jaemin kemudian seraya tersenyum cerah.

“Terima kasih” Balas Mark dengan senyum malunya, tak bisa ia sembunyikan rona-rona bahagia akhirnya menjadi seorang Daddy.

“Siapa namanya Hyung?” Tanya Jeno

“Jung Chenle” Sahut Mark.

“Wah, nama yang bagus” Sahut Jaemin, dia beranjak untuk menghampiri Bubu dan melihat bayi mungil yang kini tengah terlelap itu.

Jaemin mengusap pipi Chenle dengan ibu jarinya, irisnya menatap Taeyong lalu keduanya tersenyum. Setelahnya Jaemin kembali duduk menghampiri sang suami yang tengah asik berbincang dengan Daddy dan Hyungnya.

“Ah, gemas sekali. Aku tidak sabar anak kita akan seperti apa” Gumam Jaemin.

Haechan menarik sudut bibirnya melihat tingkah manja Jaemin pada suaminya. Dilihatnya Jeno hanya mengulum senyum lalu mengacak surai Jaemin.

“Sudah berapa bulan usia kandungannya?” tanya Mark.

“Bulan ke tujuh Hyung, sebentar lagi kami juga akan menjadi orang tua. Kami baru saja mendekor kamar bayi” Jawab Jeno yang dibalas anggukan kepala oleh Mark.

“Utuutu...” Pekik Taeyong saat mendengar Chenle merengek dari gendongannya lalu bayi mungil itu menggeliat dengan wajah merah padamnya.

Haechan yang tengah duduk bersandar lantas menarik dirinya saat melihat Taeyong datang menghampirinya.

“Berikan dia susu dulu, sepertinya dia sudah haus lagi. Benar kan cucuku?”

Semua tertawa melihat Taeyong yang bercengkrama dengan bayi mungil itu, dia lihat Chenle hanya menjilati bibirnya menunggu Haechan yang masih sulit untuk beranjak.

Mark ikut berdiri dan membantu Haechan, kedua lengan kecil itu langsung merengkuh bayinya kedalam sebuah dekapan hangat.

“Ayo ku antar kekamar” Tutur Mark yang dibalas anggukan oleh Haechan.

Semua hanya mengikuti pergerakan Mark dan Haechan yang beranjak naik menuju lantai dua, membiarkan Haechan menyusui bayi mungil mereka.

×÷×÷×÷×÷×

Mobil milik Jeno berhenti didepan sebuah supermarket, Jaemin merengek untuk membeli beberapa Snack setelah kembali dari rumah Bubu dan Jeno hanya akan berakhir menuruti.