- SEQUEL 6 -

13.4K 1.3K 275
                                    

Jaemin masuk kedalam rumah mereka dan langsung berjalan menuju dapur, dia meletakkan kacamata hitamnya diatas meja lalu membuka laci paling bawah didekat dapur dan menyambar sebotol anggur.

Tatapannya kosong dengan wajah dingin. Dia berjalan meraih gelas dan es batu didalam kulkas lalu mendudukkan tubuhnya dikursi makan.

Hanya kesunyian dan bunyi denting benda berbahan kaca yang mengisi, Jaemin menyandarkan tubuhnya pada kursi makan dan mulai meneguk anggurnya. Sementara kedua kakinya naik keatas meja makan.

Telinganya menangkap deru mobil yang dia yakin itu adalah mobil Jeno, bibirnya lantas mengulum sebuah seringai, dia bawa kepalanya mendongak ke langit-langit rumah seraya memutar gelas yang berada digenggamannya.

“Akhirnya” Gumam Jaemin dengan suara paraunya.

“Satu...”

“Dua...”

“Tiga...”

BRAK!!!
Telinga Jaemin menangkap suara debuman pintu tak berselang lama munculnya Jeno dengan wajah dingin menjinjing sebuah paperbag, dia lantas mengalihkan pandangannya dan sibuk menikmati anggurnya.

Langkah kaki Jeno terhenti didepan Jaemin dengan jarak satu setengah meter, rahangnya jatuh melihat pakaian Jaemin tampak sangat seksi belum lagi pria itu tampak asik meneguk anggurnya.

Dia tak tahu sejak kapan suami cantiknya mulai minum.

“Kau dari mana?” Tanya Jeno, Jaemin tak menjawab, dia hanya menundukkan kepalanya lalu meletakkan gelas anggurnya seolah menguji kesabaran sang suami.

Jeno lantas merogoh ponselnya dan menunjukkan gambar yang dikirim Mark.

“Apa ini Jaemin? Bagaimana dia bisa memiliki gambar seperti ini?” Tanya Jeno nyalar.

Jaemin mengulum seringai lantas menurunkan kakinya yang berada diatas makan. Hati Jeno mencelos melihat tiga titik kemerahan di leher Jaemin yang dia simpulkan hasil cumbuan kakaknya.

Dunianya runtuh dengan cepat, air matanya menetes tanpa bisa ia tahan dan dadanya bergemuruh. Sakit rasanya melihat bercak merah itu, tubuh yang selama ini menjadi miliknya telah dijamah oleh Kakaknya sendiri.

Tiba-tiba terlintas dibenaknya tentang bagaimana mereka bercumbu membuat Jeno benar-benar terluka. Seolah ada yang menusuk telak di jantungnya hingga menghantarkan rasa nyeri ke dadanya yang teramat sakit.

“Aku baru saja menghabiskan waktu yang panas dengan Mark Hyung” Jawab Jaemin tersenyum miring seraya berdiri.

Jeno tak menyangka melihat wajah itu begitu tenang, seolah tanpa merasa bersalah pada Jeno atas apa yang telah ia lakukan.

“Apa maksudmu? Kenapa kau melakukan ini? Kau mau balas dendam? Mau membalas perbuatanku dulu?”

“Benar!” Sahut Jaemin, wajahnya yang semula memancarkan seringai berubah dingin dan tajam.

“Untuk membalas semua perbuatanmu. Kau tidak tahu aku hancur bertahun-tahun. Aku depresi, aku baby blues dan aku hampir membunuh Jisung. Kau tahu...”

“Kenapa Jaemin?”

“Ayahku, meninggal karena serangan jantung setelah mendengar perselingkuhanmu dengan Haechan...”

“KAU FIKIR AKU DIAM SAJA SETELAH SEMUA INI TERJADI PADAKU?” teriak Jaemin dengan wajah memerah, dada Jeno naik turun memburu mendengar racauan Jaemin.

“Lalu kau membalas ku seperti ini? Kukira kita sudah baik-baik saja Jaemin” Lirih Jeno.

“Aku manusia Jeno. Aku baik, aku menerimamu lagi tapi aku tetap bukan malaikat. Semua perlakuanmu, membekas dihatiku dan sampai aku mati... Akan tetap berbekas” Sahut Jaemin

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang