14

14.8K 1.5K 273
                                    

Jaemin berdiri didepan jendela kamar hanya mengenakan kemeja kebesaran milik Jeno, satu tangannya memeluk pinggangnya sendiri sedang tangan lain memegang secangkir kopi.

Cup!
Jaemin bergidik saat merasakan sebuah kecupan pada lehernya, dia menoleh dan melihat Jeno, pria itu memeluk Jaemin erat seolah Jaemin adalah kekasihnya.

Wajah pemuda itu memerah saat merasakan hembusan nafas Jeno, sepagi ini dan pria itu kembali bergairah. Bibirnya sibuk mengecupi leher Jaemin, memancing gairah sang submissive.

“Jeno...” Panggil Jaemin, dia meletakkan gelas kopi yang dipegangnya pada meja kecil disebelahnya, melepaskan tangan kekar Jeno yang melingkari pinggangnya kemudian berbalik.

“Umpthhh nggahhh” Desah Jaemin saat Jeno langsung melumat bibirnya, satu tangan Jeno menarik kaki kanan Jaemin agar melingkari pinggangnya, dapat ia rasakan penis tegak Jeno bergesakan dengan penisnya.

“No, Jeno stop” Ucap Jaemin seraya mendorong tubuh Jeno.

“Kenapa?” Tanya Jeno.

“Aku... Maaf” Lirih Jaemin menunduk, menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Rasanya terluka pagi ini Jeno datang dan langsung mencumbu dirinya. Ada yang mengikis hatinya merasakan perbuatan Jeno. Jaemin mulai menyadari bahwa ia terlalu bodoh.

Sekarang, dia hanya menyesal untuk kesalahan yang dia perbuat. Dua kali...

Bagaimana dia menjelaskan pada Renjun?

Jeno menghela nafas melihat raut wajah Jaemin. Ada sedikit kekecewaan saat pemuda itu menolak untuk disentuh.

“Ganti bajumu, kita harus turun untuk makan” Ucap Jeno dengan wajah dinginnya.

“Bagaimana aku bisa keluar dengan kissmark ini? Dan juga... Bagian bawahku, masih sakit” Ucapnya, wajahnya dibumbui semburat merah. Jeno kemudian tersenyum tipis lalu berjalan mendekati Jaemin.

“Ini sudah yang kedua kali, belum terbiasa hmm?” Tanya Jeno

“Bagaimana bisa secepat itu, penismu....be-besar”

“Baiklah, tunggu disini biar ku ambilkan makan” Ucap Jeno seraya mengacak surai coklat Jaemin.

Jaemin menggit bibir bawahnya setelah kepergian Jeno, pemuda itu lantas mendudukan tubuhnya ditepi ranjang dengan kepala tertunduk.

Tiba-tiba setitik air matanya menetes.
Apa yang Jeno lihat dari dirinya selama ini? Melihat Jeno yang datang dan langsung mencumbu dirinya, lalu semua perhatian yang pria itu berikan membuat Jaemin berfikir sangat jauh.

Dia telah menjadi bodoh dua kali dan dia diam selama Jeno terus menikmati tubuhnya tanpa sebuah ikatan.
Membayangkan bagaimana jika Jeno berakhir berkencan dengan orang lain, sementara selama ini mereka telah menikmati malam yang panas.

Jari-jarinya bergerak meremat seprai karena ia terlalu panik.


°°Play Date°°


Jaemin duduk diatas kain selebar dua meter diatas pasir pantai, didepannya dia melihat Felix tengah asik bermain dengan kekasihnya sementara Eric berada pada tempat lain asik bermanja-manja didada bidang sang kekasih.

Lalu Jeno?
Dia hanya berjalan santai ditepi pantai, membiarkan deburan ombak menyapu kakinya sedang kedua tangannya masuk kedalam saku celana.

Bibir tipis Jaemin mengulum senyum, bagaimana dia berakhir jatuh cinta pada Jeno.

Dia suka melihat bagaimana pria itu bertingkah lembut dan manis. Persis seperti Ayahnya... Jaemin mudah tersentuh tak seperti Renjun.

Ditengah kesibukannya ia tengah mengagumi Jeno yang berada ditepi pantai, irisnya menangkap seorang pria yang berjalan mendekati pria itu.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang