Hot News

132K 9.8K 431
                                    

WELCOME PEJUANG HALUUUU.......

SEBELUM BACA JANGAN LUPA NGE-YUPI
BIAR ENAK BACANYA.

HAPPY READING

⋇⋆✦⋆⋇ 

Dina dan Bi Ati gelisah sendiri didalam mobil lantaran Naya belum juga keluar dari supermarket.

"Naya kok lama ya?" Dina terus menatap kedalam supermarket.

"Kemungkinan non Naya lagi antri Bu," balas Bi Ati.

"Bisa jadi."

Dina, Bi Ati dan Pak Hesrond saling bercerita sembari menunggu Naya keluar dari supermarket.

Sekitar sepuluh menit Naya belum juga keluar membuat Dina panik.

"Kita masuk aja Bi, takutnya menantu saya kenapa-kenapa didalam."

"Baik, Bu."

Dina memasuki supermarket kembali, kening Dina mengkerut ketika melihat orang berkerumun disalah satu lorong didalam supermarket. Dina dan Bi Ati mendekat pada kerumunan itu dan....

"YAAMPUN SAYANG!"

Dina kaget melihat menantunya yang sudah mandi minyak dibawah lantai.

"Huaaa....Mama!" Naya berteriak histeris melihat kedatangan Dina.

"Kenapa bisa begini, sayang?" Dina memegang  tangan Naya yang begitu licin.

"Naya rebutan minyak sama, ibu-ibu itu.... Hikss." Naya menujuk ibu-ibu lawannya tadi.

Dina menyuruh Bi Ati untuk memanggil Pak Hesrond diparkiran agar menggendong Naya ke mobil.

"Huaaa!"

Gadis itu menangis kencang dalam mobil membuat ketiga orang dewasa itu terkaget.

"Jangan nangis dong, sayang."

"Naya nggak suka, licin.... Hikss."

Dina mencari ide agar menantunya itu berhenti menangis, Dina takut jika sampai dirumah dan Kendrick sudah ada disana terus melihat istrinya menangis, Dina takut putranya itu akan marah besar.

"Naya jangan nangis ya?"

"Nggak! Naya mau nangis aja, hikss."

Lah? Bagaimana ini, Bi Ati, Pak Hesrond dan Dina menahan diri agar tidak tertawa mendengar jawaban yang keluar dari bibir Naya.

"Mama beliin yupi, mau?" tanya Dina penuh harap semoga  saja menantunya itu menjawab 'iya'.

"Heuumm," Naya mengangguk semangat dengan air mata yang masih mengalir deras dipipi nya.

"Tapi janji setelah ini Naya nggak nangis lagi, oke!?"

"Oke, Mah" Naya menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

Sekitar lima menit Bi Ati kembali dengan sebungkus permen Yupi ditangannya.

"Ini, Non."

Naya langsung mengambil permen kenyal kesukaannya itu.

"Huaaa, yupiiii!" Naya menagis haru mendapat permen kesukaannya itu.

Naya membuka lalu memakan permen kenyal itu dengan raut senang.

"Enak?" tanya Dina.

"Enak."

"Nyam... Nyam.... Hikss!"

The CEO and His Little Wife (OG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang