The CEO and His Little Wife (OG)

END

WELCOME PEJUANG HALUUUU.....

HAPPY READING JANGAN LUPA VOTMENNYA

CERITA THE CEO AND HIS LITTLE WIFE UDAH BERADA DI PART TERAKHIR, TERIMAKASIH UNTUK KALIAN SEMUA YANG SUDAH SETIA NUNGGUIN CERITA INI SAMPAI AKHIR.

🍑🍑🍑🍑

Seperti yang dikatakan seminggu yang lalu, Kendrick benar-benar pergi meninggalkan istrinya yang tengah hamil tua.

Sudah seminggu Kendrick meninggalkan istrinya dan sudah seminggu itu pula Kendrick jarang menghubungi istri maupun keluarganya.

Walaupun jarang berkabar namun keluarga tetap percaya bahwa Kendrick pasti sedang sibuk dengan kerjaannya karena laki-laki itu sangat tidak bisa melakukan hal-hal lain jika  sedang sibuk.

"Sayang."

Dina menaruh nampan yang berisi susu dan biskuit ibu hamil diatas meja.

Naya yang menyadari kedatangan sang mertua seketika menoleh kearah mertuanya, "Iya, Mah?"  jawab Naya.

Sembari tersenyum lebar, Dina mendudukkan dirinya di samping sang menantu, tidak lupa tangan wanita itu mengusap rambut menantunya dengan penuh sayang.

"Minum susu dulu ya, sayang." Dina menyodorkan nampan kearah menantunya.

"Oke, Mah."

Tanpa menunggu lama Naya langsung meminum susu serta makan biskuit yang dibawakan mertuanya tadi.

"Selesai minum susu, Naya mandi ya." perintah Dina.

"Iya, Mah." jawab Naya tanpa mengalihkan pandangannya dari susu dan biskuitnya.

Tok... Tok....

Keduanya menoleh ke arah pintu begitu ketukan dari luar terdengar.

"Masuk!" teriak Dina.

CEKLEKK....

"Selamat siang."

"Pagi."

Ita terkekeh kecil mendengar ucapan besannya, salahkan dirinya yang sok tahu.

"Anak bunda lagi apa?" tanya Ita pada putrinya. Naya mengangkat kepalanya menatap Ibundanya yang baru saja tiba.

"Lagi minum susu, Bunda." jawab Naya.

"Oke, kalo cucu Bunda lagi apa sekarang?" ucap Ita dengan suara gemas, tangan wanita itu mengusap pelan perut buncit putrinya.

"Agi akan Oma." ucap Naya menirukan suara anak kecil.

Iya yang gemas pun seketika menarik kedua pipi putrinya saking gemasnya.

"Ayah mana, Bunda?"

"Diluar lagi ngobrol sama papa kamu, sayang." balas Ita.

Naya sibuk menghabiskan susu dan biskuitnya, Ita dan Dina sibuk berbincang.

"Eh, tau ga Din. Ibu Mirna masuk rumah sakit kemarin." ungkap Ita.

"Loh! Bu Mirna yang ngasih bunganya waktu itu kan?"

"Iya, Din."

Dina menatap kearah pintu kamar sejenak lalu menatap kearah Ita. "Kasian banget yaa, kapan kita jenguk sebelum dia meninggal, Ta?"

"Sembarang kalo ngomong kamu, Din." Sontak Ita memukul paha Dina saking kagetnya mendengar apa yang keluar dari mulut wanita yang tak lain adalah besannya itu.

"Yaa kan waspada, Ta."

"Orang masih sehat gitu kok, dia masuk rumah sakit karena habis jatuh dari pohon rambutan kemarin."