Tanpa dia

101K 7.7K 573
                                    

WELCOME PEJUANG HALUUUU......

MAKASIH YAA UDAH NUNGGUIN CERITA INI UPDATE.

BTW SY MAU BILANG KALIAN TOLONG JANGAN PANGGIL SAYA AUTHOR YAA SOALNYA NGGAK ENAK AJA GITU DIPANGGIL AUTHOR PADAHAL BUKAN PENULIS SUNGGUHAN, MUNGKIN KALIAN BISA PANGGIL SAYA 'MAMI/MII (MAMA LAMI)' DARI PADA PANGGIL AUTHOR KARENA KEK ANEH RASANYA, TERIMAKASIH 🙏.

BAIK LANJUT.... DAN PERHATIKAN TYPONYA YAA.

 DAN PERHATIKAN TYPONYA YAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍬🍬🍬🍬

Kendrick membaringkan dirinya diatas kasur, tubuhnya terasa lelah  karena pukulan dari Visri mertuanya dan tamparan dari Dina  dan juga pukulan dari David.

Rasanya sangat susah menggerakkan tubuhnya yang penuh lebam, Kendrick  sesekali meringis kala bekas pukulan diwajahnya  serta tubuh tersentuh dengan kain ataupun benda lainnya seperti bantal dan kasur.

"Sayang, kamu beneran marah ya sama kakak?" Gumam Kendrick senduh.

"Padahal kakak belum cerita yang sebenarnya, haha aku lupa kalo kamu masih bocil mana ngerti  kalo kakak jelasin."

"Cepat balik ya? Kakak tunggu, kakak penasaran deh bagaimana reaksi kamu seandainya kamu liat kakak seperti sekarang yang penuh luka lebam."

"Kalo kamu nggak balik malam ini  kakak akan bertekad untuk kerumah Nava besok, dan memaksamu pulang."

Flashback

"Mah!" Panggil Kendrick senduh saat memasuki rumah kedua orang tuanya.

Dina menatap bingung pada putranya yang pulang kerumahnya padahal putranya sudah punya rumah sendiri dan ditambah luka lebam di wajah putranya yang sudah memulai membiru.

"Kamu kenapa? Habis kerusakan? Lupa alamat rumah kamu? Mau Mama anterin pulang?"

"Maah!" Kendrick memeluk Mama nya erat dan menangis dipundak sang Mama.

Dina yang melihat anaknya seperti itu lantas menguraikan pelukannya dan menangkup kedua pipi putranya seraya menghapus air mata putranya.

"Kenapa?"

"Na-na-Naya Ma-maah!"

"Naya kenapa, sayang?"

"P-ppergi....Hikss!"

"ASTAGA TUHAN! NAYA MENINGGAL!?"

"MAH!" pekik Kendrick marah.

"Kan kamu bilang Naya pergi berarti meninggal dong?" Ujar Dina polos.

David  yang sedang menonton berita refleks melototi istrinya yang dengan terang-terangan mengatai  menantunya meninggal.

"Bu-bbukan itu, tapi Naya pergi dari rrummah," lirih Kendrick.

Dina mendorong putranya hingga mundur kebelakang, "Kamu apain menantu Mama, hah!?"

The CEO and His Little Wife (OG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang