🌿PART 3🌿

355 45 1
                                    

__________🍀🍀🍀__________

Ada saat dimana kamu akan tahu.
Saat ini bibir  ku enggan berkata,
Tapi tahukah kamu? Bahwa mata ini tidak pernah berdusta tentang perasaan yang entah kapan kamu akan menyadarinya.

_Dendelion_
__________🍀🍀🍀__________

"Adek, gimana di kampus? Udah ada pacar belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adek, gimana di kampus? Udah ada pacar belum?"

"Buaya macam Aska mana mungkin nggak ada. Harusnya pertanyaan ayah di ganti, udah ganti pacar berapa kali dek?."

"Bang Shaka nggak usah sok tahu ya. Gini gini gue tipe yang setia tahu." Elak Aska, memberikan pembelaan.

"Iya setia. Setiap tikungan ada." Tambah Aksa dengan cengiran lebar. Ketika hendak berbicara, Aska mengurungkan niatnya saat mendapati seorang wanita dengan daster motif batik datang menghampiri mereka. Kanaya istri dari seorang Wardana sekaligus ibu Shaka dan si kembar.

Wanita itu membagikan ayam balodo buatannya tapi ternyata tidak cukup untuk semua. Tiga laki-laki itu memandang Aska dengan tatapan yang Aska sendiri tidak suka. Untuk sesaat suasana di meja makan menjadi canggung. Wardana menatap istrinya yang terlihat biasa saja.

"Ambil punya gue aja Ka,"

"Enggak ya Kak, itu bunda sengaja masak buat kamu. Bunda tidak tahu kalau Aska bakal makan malam di rumah. Biasanya Aska selalu kelayapan bareng teman-temannya." Tutur Kanaya dengan nada yang sedikit tidak enak di dengar oleh orang-orang disana.

Hingga bunyi notifikasi dari handphone Aska sedikit mengalihkan antensi mereka. Aska tersenyum kecil menatap keluarganya setelah membaca pesan dari Reno. "Kalian makan duluan aja aku masih kenyang. Aku ijin keluar bentar mau nemuin Reno."

"Gue ikut ya"

"Nggak usah Sa, orang cuma di depan komplek. Udah ah, makanannya di habisin. Bunda udah masakain khusus buat lo." Mendadak nafsu makan Aksa lenyap begitu saja. Meski itu adalah makanan kesukaannya tapi setelah mendengar ucapan Aska dia menjadi merasa bersalah.

Entalah kenapa Aksa merasa bersalah padahal itu bukan kesalahannya.

Srekk

"Mau kemana kamu bang?" Tanya Wardana.

"Mau ke kamar."

"Makanannya di makan dulu dong bang, sejak kapan ayah ngajarin kalian buat buang-buang makanan?,"

"Kalian aja yang makan. Kalau nggak kasih aja ke Aska kalau dia udah pulang." Jawab Shaka namun tatapan matanya tak pernah lepas dari wanita yang sudah melahirkannya 24 tahun yang lalu itu.

Dendelion🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang