INFO!!!

161 8 0
                                    


Aku bukan mau UP. Aku minta maaf malam ini belum Up, lagi buntu🤭.
Tapi aku hanya mau memperkenalkan cerita baru aku. Ini lepas dari Idol.
Cerita ini bertema friendship. Bagaimana mereka bertahan dengan hidup mereka. Aku lagi suka buat cerita dengan tema kaya gini. Ya walau kadang feelnya kurang dapat.

Kalau untuk cerita bertema cinta aku masih belum meski sudah ada angan²😂.
Aku harap sebagian dari kalian bisa juga menyukai cerita ini seperti kalia membaca cerita dendelion.

Aku harap sebagian dari kalian bisa juga menyukai cerita ini seperti kalia membaca cerita dendelion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika sudah begini mereka hanya mampu diam. Dua orang yang adu mulut tadi bernama Vincent dan Ivan. Hujan tidak kunjung reda sedang sebentar lagi gerbang sekolah mereka sudah pasti akan di tutup. Melihat jarum jam yang terus bergerak membuat salah satu dari mereka tampak gelisah dan menggerutu tidak jelas.

"Alamat telat ke sekolah kalau kaya gini terus."

"Gue yang langganan telat biasa saja." Balas Ivan dan Vincent bersamaan. "Ikut-ikutan mulu lo!" Sinis Vincent membuat Ivan langsung memasang tampang jijik.

Karena enggak mungkin mereka akan datang ke sekolah tepat waktu dan sekolah mereka itu begitu ketat peraturannya. Bagi murid yang terlambat mereka tidak boleh masuk kecuali mereka mau meminta surat terlambat ke ruang administrasi. Itu adalah salah satu ha yang teramat mereka hindari.

Malas sekali jika berurusan dengan orang yang rempong dan sering marah-marah.

"Bolos sejam doang. Nanti kita masuk lewat biasanya." Usul seorang gadis berambut panjang dengan bando pita di kepalanya. "Setuju inyong sama Syifa. Nggak apa-apa bolos sejam lagian ini jam pelajarannya bu Wur, males ah."

"Awal gue kanal lo tuh anak baik-baik Syif. Nggak tahunya sama saja kaya mereka berdua." Syifa hanya membalasnya dengan senyuman. Dalam hati ogah banget di samain sama kadal dan buaya alaska.

"Lingkungan itu mempengaruhi. Dia aja mainnya sama mereka berdua."

"Diam lo Dora!" Sebutan itu sudah dari lama mereka gunakan untuk memanggil Dara. Gadis yang tadi berani melempar botol ke arah Ivan juga Vincent. Gadis itu tidak banyak bicara seperti yang lain, tapi sekalinya ngomong bisa sampai ulu hati.

Dendelion🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang