"Lo tuh hampir buat kita semua jantungan tahu nggak Sa. But, Finally akhirnya lo sadar juga. Bestie gue" Reno langsung menahan Bastian yang hendak memeluk Aksa yang masih terlihat lemah, Bastian berdecak kesal menatap kawan satunya itu.
"Kita semua senang banget keadaan lo semakin membaik. Dan semoga nanti operasinya berjalan lancar." Kata Abizar dengan senyum yang begitu tulus. Tadi dokter sempat datang untuk memeriksa kondisi Aksa serta memberi kabar yang begitu membahagiakan.
Ya, Aksa dapat melakukan operasi lusa jika kondisinya semakin membaik.
Aksa tidak dapat menimpali obrolan teman-temannya paling dia hanya bisa senyum. Rasanya masih terasa sesak di dadanya, sebab itu dirinya masih mengenakan selang oksigen.
"Sesuai janji gue kalau Aksa sembuh nanti gue bakal buat pesta. Buat kita-kita aja," Hibur kenzo, tapi itu bukanlah sebuah bualan belaka.
"Kamu butuh apa?" Tanya Eleena dengan lembut melihat gelagat Aksa yang sepertinya tengah menginginkan sesuatu. Dia yang berada paling dekat dengan Aksa.
Sementara teman-temannya duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Wardana serta Kanaya mereka pergi bersama dokter untuk membahas operasi yang akan putra mereka lakukan? Shaka? Dia tengah bersama dengan kekasihnya di depan ruang rawat adiknya.
"Haus" Eleena mengambil segelas air putih beserta sedotannya yang berada di atas nakas. Gadis itu dengan membantu Aksa untuk minum dengan memegang gelasnya. "Terima kasih."
"Kamu kalau butuh apa-apa kasih tahu aku."
Aksa mengangguk kecil lalu beralih menatap Aska serta kelima temannya, "kalian nggak kuliah?" Aska langsung melirik ke pada semua cowok yang duduk itu. Mengisyaratkan seolah jangan memberi tahu jika mereka bolos.
"Kita cuma ada kelas pagi."
"Lo ka? Lo nggak bolos kan?" Haduh! Kuat banget feelingnya- keluh Aska dalam hati. "Enggak lah! Calon dokter kok bolos. Tadi dosennya ngabarin kalau di nggak bisa masuk ya mending gue pulang."
Sekembalinya sepasang suami istri itu Marvel dan kawan-kawan pamit untuk pulang. Menyadari juga jika mereka sudah cukup lama serta Aksa hanya harus banyak istirahat. "Buru-buru banget sih kalian." Ujar Aska.
"Yaelah udah dari tadi kali. Belajar bentar lagi UTS." Bastian tampak langsung lesu ketika mendengar kata UTS. Memang tidak lama tapi rasanya sungguh menegangkan. Hidup dan mati. Sepertinya tidak hanya Bastian yang merasakannya.
"Nggak masalah. Habis itu party," seru Aska yang mendapat delikan dari sang ibunda.
"Pasti. Kita cabut ya, Sa dulu ya. Cepet sembuh lo."
"Terima kasih sudah mau repot-repot ke sini. Maaf ngebuat kalian jadi repot."
"Sstt! Kaya sama siapa aja lo. Tante, Om kita duluan ya."
"Kalian hati-hati ya di jalan. Terima kasih sudah jenguk Aksa, doain ya supaya Aksa cepat sembuh." Tutur Wardana. Dia tidak tahu jika putra-putranya memeliki sahabat sebaik dan sesolit seperti mereka. Setelah pamitan mereka segera keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendelion🍀
Fanfic🍀FOLLOW LEBIH DULU! 🌿Abadi Dalam Kenangan🌿 Aksara Adyatama dan Askara Arkatama. Anak kembar yang kemana-mana selalu berdua, harus berdua kecuali kalau lagi pergi sama kesayangan. Kembar-kembar gitu mereka punya watak yang beda banget. Kalau kata...