🌿Part 15🌿

237 24 1
                                    


🎶 Natural-D'Masiv

🎶 Natural-D'Masiv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




__________🍀🍀🍀__________

"Kenapa sih El? Perasaan sudah seminggu ini muka lo kusut mulu. Baik-baik saja kan lo?," Eleena mengangguk sambil mengunyah bakso yang baru saja di masukan kedalam mulut.

Meski belum lama mengenal sosok orang di sampingnya bukan berarti dia buta akan perubahan sikap sahabatnya itu. Belakangan ini Ayunda sering mendapati Eleena yang melamun, wajah yang biasanya selalu berseri sudah seminggu lebih ini tampak murung. Ayunda, sahabat baru Eleena sejak masuk kuliah. Eleena juga butuh sosok sahabat perempuan setelah ia kehilangan sahabatnya dulu.

Karekter Ayunda tidak beda jauh dari Eleena. Dia gadis yang periang, mungkin bedanya Eleena adalah cewek mamba tapi jika Ayunda itu cewek kue. Ayunda sangat suka warna-warna cerah, tapi ngggak ngejreng. Kalau Eleena sedikit tomboy, Ayunda itu super duper feminim.

"Gue perhatiin akhir-akhir ini lo jarang kumpul sama circel lo"

"Circel?,"

Ayunda mengangguk, menunjuka meja yang paling pojok. Dimana di sana tengah ada Marvel, Reno, Bastian, juga Kenzo. "Bosen. Lo keberatan kalau gue mau main sama lo?"

"Bukan gitu El!" Sergah Ayunda cepat. "Tapi biasanya lo selalu sama mereka kan. Gue dengar Aska sudah masuk kuliah, lo nggak tahu itu El?"

"Darimana lo tahu kalau Aska masuk kuliah?," Ayunda tertawa renyah, hal semudah itu saja tidak tahu. "Ya siapa lagi kalau bukan para fans-Nah itu dia orangnya."

Dua gadis itu menatap pada pintu kantin kampus. Dimana Aksa, Aska, juga Abizar baru saja masuk, ketiga laki-laki itu berjalan menghampiri temen-temannya. Harusnya, aturannya Aska masuk kuliah seminggu lagi sampai kakinya benar-benar pulih. Keras kepala, ya itulah Aska.

"Lo lagi ada masalah sama mereka ya El?," tanyanya menatap penuh selidik. Eleena berdecak kesal mengulang jawaban yang sama. Ia menatap sahabatnya itu dengan jengah.

"Harus gue bilang berapa kali sih cantik. Gue nggak ada masalah apa-apa sama mereka."

"Tapi-"

"Kemarin lo nge-chat gue, misuh-misuh karena gue jarang main sama elo. Sekarang gue sudah main sama elo tapi elo malah nyangka yang enggak-enggak. Ih, gue slending beneran lo Yu Yu!."

Gadis dengan kepang kuda itu menggaruk tengkungnya yang tidak gatal, tersenyum konyol menatap wajah jutek Eleena. "Ya sorry deh. Eh tapi El kenapa dulu lo nggak nerima Abizar padahal dia ganteng, pinter, cool. Masa lo sia-sia-in sih."

Dendelion🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang