JAVASGRAM[END√]

2

Jay pergi ke kantor nya disana sudah ada Man , ya nama nya man entah itu nama asli nya atau nama yang sengaja agar terlihat gagah.

"hai man bagaimana hasil nya?"tanya jay.

man memberikan amplop berisi surat.
"agak sedikit membingungkan sih"

Jay membaca hasil autopsi nya dia pun sama merasa heran nya.

Di surat itu di terangkan kalau korba mendapat 5 tusukan di perut nya dan juga terdapat cekikan di leher nya dan terferivikasi kalau korban meminum obat tidur.

sebenarnya kronologi nya cukup sangat mrmbingung kan , tidak ada rekaman cctv bahkan barang bukti yang tertinggal di tempat kejadian hanya yg di temukan sebuah kalung bahkan sidik jari yang tertinggal di tubuh korban juga samar-samar.

Javas menghela nafas nya kasar dan mengusap dahi nya.
"ku rasa kasus ini akan sangat panjang"

"aku sudah mewawancarai pihak keluarga dan teman nya tetapi jawaban nya tidak ada yg ambigu"ucap man.

Man menatap javas dari kaki hingga kepala.
"tumben pakaian mu seperti itu"

"aku sedang menyamar untuk memecahkan kasus ini"jawab javas.

"menyamar?kenapa kau tidak bilang padaku kau tidak mengajakku menyamar juga huh"ucap man.

Javas memukul kepala man.
"ini bukan saat nya untuk terlihat keren man"

javas terdiam "aku sudah mendapatkan beberapa bukti"

Man yang mendengar itu terkejut dan juga kesal.
"vas aku nih teman dan rekan kerja mu kenapa tidak memberitahuku semua ini?"

"iya iyaa..ayo aku tunjukin semua nya ada di apartemen ku"ucap javas.

mereka berdua pun langsung berangkat menunju apartemen milik javas.

Sesampainya di sana javas membuka laptop nya dan melempar sesuatu yang terbungkus plastik klip di dalam plastik itu terdapat sebuah kalung.

"lihat ini aku menemukan sebuah rekaman cctv sebelum kejadian"ucap javas menunjukan rekaman cctv.

"dan kau lihat yang di kenakan orang itu adalah kalung ini , kalung ini aku temukan di dekat jasad"

javas mengeluarkan ponsel nya dan membuka galeri.
"lihat laki-laki ini, aku sedang memata-matai nya karena dia orang yang ada di cctv itu"

Man dengan sangat serius melihat semua bukti-bukti itu lalu menatap wajah javas
"kau menyamar sebagai apa?"tanya man.

"sebagai dosen"jawab javas.

Man menggaruk tengkuk nya.
"oke oke kalau kau butuh apa-apa bisa menghubungi ku, apa pun yang kau perlukan"