36

651 45 0
                                    

Gram terbaring di ranjang rumah sakit dia menatap langit - lagit pikirannya sangat kacau , dia terus saja memikirkan javas tanpa henti.

"permisi.." ucap dokter datang.

"ya dokter" jawab gram.

"gimana kabarnya? udah mendingan atau bagaimana?" tanya dokter kepada gram menanyakan kondisi nya.

"ouh gapapa kok dokter cuma memang masih pusing saja" jawab gram.

"kalau begitu saya anjurkan kamu untuk ronsen , agar mengetahui ada kerusakan di dalam kepala kamu atau tidak" ucap dokter.

"eee baiklah.."ucap gram menganggukkan kepala nya.

Dokter pun melakukan ronsen di bagian kepala gram dengan alat bantu, hasil ronsen pun keluar dia memerhatikan hasil nya dengan sangat serius.

"gimana dok?"tanya gram penasaran dengan hasil nya.

"tidak ada yang serius kamu hanya mengalami memar di bagian luar kepala saja" ucap dokter cukup melega kan gram.

"syukurlah" ucap gram.

"nama saya arkan kalau ada apa - apa kamu bisa panggil saya" ucap arkan ramah.

"nama saya gram , terimakasih dokter arkan" ucap gram lalu arkan mengangguk.

"kalau begitu saya permisi , semoga cepat sembuh ya" ucap arkan tersenyum manis lalu keluar dari dalam ruangan gram.

Gram sangat bersyukur karena dia tidak memiliki hal - hal yang serius hanya luka memar saja , tetapi gram sangat merasa bosan javas tidak ada di sisinya sekarang.

Setelah di pikir - pikir gram sama sekali belum tahu keadan kavin bagaimana , gram bangun dengan perlahan - lahan menompang kepala nya karena masih terasa sakit.

Gram berjalan perlahan - lahan sembari membawa alat infus , membuka pintu dengan perlahan - lahan saat di buka di depan sana sudah ada dua polisi yang berjaga.

"anda perlu bantuan?" tanya salah satu polisi.

"tidak , saya hanya ingin menjenguk kavin teman saya" ucap gram saat mendengar nya mereka terdiam dan saling bertatap - tatapan.

Sebenarnya sebelum pergi javas menitipkan pesan kepada mereka kalau tidak boleh siapapun yang masuk kedalam kecuali pekerja medis dan javas , dan tidak bolehkan gram berjalan kemana pun karena javas masih sangat khawatir dengan keadaannya.

"tapi anda tidak boleh pergi kemana - mana ,  nanti keadaan anda akan semakin buruk" ucap nya mencoba untuk menahan gram pergi.

"hanya sebentar saja pak" ucap gram membujuk mereka.

"oke tapi anda harus menggunakan kursi roda dan kami akan mengantar anda ke sana"

"oke" ucap gram.

Gram dan dua polisi pun pergi berjalan menuju ruangan kavin , saat pintu terbuka gram melihat teman nya itu terbaring dengan sangat lemas wajah nya penuh dengan lebam.

"whats up bro" ucap kavin menyapa gram.

"gimana keadaannya?" tanya gram.

"ya bisa lu liat sendiri tapi gw gapapa , lu sendiri gimana?" ucap kavin dengan sangat santai.

"ya lebih membaik sih" jawab gram , kavin mengangguk lalu dia melihat ke arah pintu.

"javas dimana?"tanya kavin.

Mendengar pertanyaan kavin gram hanya terdiam dan menunduk
"javas pergi sama man buat ngebales si kim"

"HAH BENERAN?" teriak kavin dia sangat terkejut mendengar jawaban gram.

JAVASGRAM[END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang