gram terduduk di bangku taman dengan memijit kaki dan lengan nya. Seluruh tubuh seakan akan remuk.
"ayo kita pulang"ajak javas.
"badan ku sakit semua"keluh gram.
Javas menatap gram yang memang terlihat sangat lelah sekali
"berdiri gram"ucap javas.
Gram menunjukkan wajah bingung nya.
"ngapain?""berdiri"ucap javas sekali lagi.
"apa apaansih"gram pun langsung berdiri.
Javas berdiri tepat di depan gram dan membelakanginya javas sedikit menunduk.
"biar ku gendong"ucap javas."hah gendong , seriusan?"tanya gram.
"kamu ingin jalan? apartemen kita cukup jauh gram"ucap javas.
"kamu yakin ingin menggendongku?nanti encok lagi"ledek gram.
"encok matamu aku ini masih muda gram , ayolah cepat"ucap javas.
"hum"gram pun langsung naik ke gendongan javas.
Javas berjalan hingga ke apartemen dengan menggendong gram di pundak nya sesampainya di apartemen javas langsung menurunkan gram di atas sofa.
Gram merebahkan diri nya di sofa.
"kaki ku seperti ingin copot"ucap gram.Javas duduk di sofa dan memangku kedua kaki gram
"mau ngapain?"tanya gram menyingkirkan kaki nya.
Javas menarik kembali kaki gram.
"aku ingin mengoleskan salep agar pegal kaki mu hilang"Gram pun terdiam dan mengangguk , javas mengoleskan salep di kaki gram dan sedikit memijatnya.
"kamu mau makan apa?"tanya javas.Gram terdiam sambil memikirkan menu makanan apa yang ingin dia makan.
"aku mau burger , tolong pesankan yaa"Javas pun mengangguk dan segera memesan burger setelah selesai dia kembali memijat kaki gram.
Javas memijat kaki gram tetapi matanya selalu tidak fokus dengan paha gram.
Lengan javas semakin naik perlahan lahan dan menatap gram , gram pun langsung terdiam dan menatap javas.
Gram menyadari lengan javas yang semakin naik gram hanya bisa diam entah kenapa gram tidak bisa berbuat apa - apa.
Javas mendekatkan wajah nya , semakin dekat dan javas pun mencium bibir lembut gram. gram pun membalas ciuman javas
mereka saling membalas ciuman mereka dan lengan javas semakin naik dan meremas paha gram.
"ding dong..."bel berbunyi.
tetapi mereka sama sekali tidak menanggapi nya
"ding dong..."bell berbunyi sekali lagi.
Gram pun melepaskan ciuman nya dan menatap javas , javas hanya terdiam dan menatap gram.
"ding dong..."
Javas pun tersadar dari tatapan nya dan langsung beranjak ke pintu
Javas membuka pintu dan disana sudah terdapat driver makanan.
"pesanan anda tuan"
Javas mengambil bungkusan makanan dan membayarnya.
"terimakasih"Javas menuntup pintu nya kembali dan berjalan ke arah sofa.
Mereka terlihat canggung satu sama lain , javas menaruh bungkusan makanan itu di atas meja.
"ee..makan lah gram"ucap javas sedikit canggung.
Gram hanya mengangguk dan langsung makan burger itu.
Javas masih terdiam dan mematung.
"kamu ngga makan burger nya?"tanya gram.Javas menoleh ke gram dan langsung membuang tatapannya.
"ee..iya aku makan"ucap javas langsung mengambil burger dan memakannya."apa ini kenapa aku senafsu itu ku harap gram tidak marah padaku"batin javas.
"kenapa jantung ku masih saja berdetak dengan cepat"batin gram.
Javas menoleh ke arah gram , mulut gram sudah di penuhi dengan saus dia benar benar seperti anak kecil.
Gram menatap javas dan merasa heran javas menatap nya begitu lama sekali.
"kenapa dia menatapku apa dia ingin mencium ku lagi"batin gram.Javas mendekatkan wajah nya jantung gram semakin berdegug dengan sangat kencang gram menutup kedua matanya.
Javas membersihkan saus yang berada di mulut gram menggunakan ibu jari nya.
lalu menatap gram , javas sedikit terkekeh karena gram menutup kedua matanya.
javas menjilat saus yang ada di ibu jari nya dan kembali mencium bibir gram , kali ini hanyalah kecupan saja.
Javas mengkecup bibir gram , gram membuka kedua mata nya dan mereka melakukan eye contact.
"bibir mu lembut"ucap javas.
Gram terdiam dan wajah nya kini merona karena ucapan javas.
"brengsek.."ucap gram lalu dia pergi meninggalkan javas.Javas hanya terkekeh saja mendengar umpatan gram.
"kenapa wajahmu merona gram"teriak javas.
*
*
*
di suatu rumah , seseorang berdiri di depan laptop nya dia melihat sebuah artikel yang menyebutkan javas.
melihat itu dia langsung menghubung seseorang
"halo kita bisa bertemu"
"tentu"jawab seseorang dalam telepon
"terimakasih.."
Bib..
dia langsung bergegas untuk pergi dan menemui orang itu sebelum dia menuju ke tempat pertemuan dia pergi ke rumah javas. Sampai disana dia sangat terkejut karena di pagar tertulis bahwa rumah javas telah di sita.
dia pun langsung bergegas menuju tempat pertumuannya , sesampai nya di cafe mereka bertemu.
"ceritakan padaku"ucap nya.
"javas sedang menangani kasus tetapi dia di jebak"jawabnya.
"sekarang javas tinggal dimana?"
"javas sekarang tinggal di sebuah apartemen"
"antar aku kesana aku ingin bertemu dengannya"
Mendengar itu dia sedikit ragu untuk mengantarnya.
"kamu yakin?"Dan dia pun mengangguk , dia merasa kasihan dengan javas dia berniat untul membantu nya tetatpi dia tidak berpikir kalau kehadirannya malah menmbah masalah baru.

KAMU SEDANG MEMBACA
JAVASGRAM[END√]
DiversosAREA BOYS LOVE⚠ JAVAS adalah seorang polisi yang sedang menyelidiki sebuah kasus dan memaksa nya untuk menyamar menjadi seorang dosen di suatu universitas , GRAM adalah seorang mahasiswa yang di curigai oleh JAVAS. dalam berjalan nya waktu semua mul...