9

1.8K 127 0
                                    

ke esokkan nya javas tersadar  dan melihat sekitar nya , gram sedang tertidur di sofa dia terlihat sangat lelah

Javas memerhatikan gram yang sedang tertidur , lalu tersenyum.
"dia terlihat seperti bayi saat tertidur tetapi saat terbangun dia seperti boneka arwah sangat menakutkan"ucap javas.

*

*

*

gram membuka kedua mata nya dan meregangkan otot-otot badannya , gram terdiam heran karena dia tidak melihat javas di atas ranjang nya.

"pak jay kemana?"ucap nya heran.

Gram pergi keluar dari ruang rawat dan pergi ke seluruh rumah sakit untuk mencari javas , gram berjalan ke taman rumah sakit.

gram menghela kan nafas nya dan melipat kedua lengannya.
"disini rupa nya kau tua bangka"

gram menghampiri javas yang sedang berada di taman dan terduduk dengan kursi rodanya.

gram duduk tepat di sebelah javas.
"kenapa gak bilang² kalau keluar?"ucap gram.

"kenapa , kamu khawatir sama saya? kamu tertidur pulas tadi"jawab javas.

saat mendengar ucapan javas gram sedikit salah tingkah.
"keliatan khawatir banget emng nya?"tanya nya dalam batin.

"nggak , c cuma saya pengen jaga bapak aja karena kan bapak begini gara - gara saya"ucap gram gengsi.

javas menatap gram.
"gram.. berhati - hati lah nanti , saya rasa ada yang mencoba untuk menyakiti mu. Ini bukanlah kebetulan karena sudah terjadi kedua kalinya"ucap
javas.

Gram mengangguk.
"hm iya pak , kita kembali kedalam jangan lama - lama di luar nanti masuk angin"ucap gram lalu mendorong kursi roda nya.

Javas tertawa.
"masuk angin?"

saat sampai di dalam ruangan javas dan gram terkejut karena disana sudah ada Kavin , Man dan juga Sean.

"kemana aja?kita nunggu dari tadi"ucap man.

"aku hanya mencari angin saja"ucap javas lalu berdiri dengan perlahan dan berjalan ke arah ranjang nya.

gram membantu javas untuk berjalan ke ranjang nya dan saat itulah. Man dan sean terus menatap gram dengan tatapan heran

javas merebahkan tubuh nya.
"ini pacar mu?"tanya sean dengan menunjuk gram.

Mendengar itu javas langsung cepat berbicara.
"tidak.. Dia murid ku"

Sean mengangguk , lalu man menyahut.
"dia murid nya sean , namanya gram"

"tau nama saya darimana?"tanya gram heran karena dia sama sekali tidak mengenalnya.

mendengar itu man menggaruk tengkuk nya karena sudah keceplosan.
"ee itu dia selalu membicarakanmu dia bilang kalau kamu..."ucap man terpotong.

"MAN.."teriak javas , lalu menatap man dengan tajam.

"kalau kamu murid yang baik"ucap man melanjutkan ucapannya lalu tersenyum

kavin yang hanya diam saja pun tertawa saat mendengar ucapan man , gram menatap kavin.
"kenapa tertawa , ada yang lucu?"

"kamu murid yang baik gram"ucap kavin dengan nada meledek , sambil mengacungkan kedua ibu jari nya.

gram terlihat sangat kesal sekali karena dia di goda seperti itu. Suster datang dengan membawakan baki makanan dan juga pil obat.

"selamat pagi , ini makanan anda selesai makan jangan lupa untuk meminum obat nya ya tuan"ucap suster.

javas mengangguk.
"baik suster , terimakasih"

JAVASGRAM[END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang